Bupati Sarai Panen Garam di Pantai Bali-Sabu Timur

  • Bagikan
PANEN GARAM. Bupati Sabu Raijua, Drs. Nikodemus N. Rihi Heke, M.Si bersama petani garam melakukan panen perdana garam di Pantai Bali-Sabu Timur, Senin (22/5). (FOTO: ISTIMEWA).

SABU, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sabu Raijua tak hanya dikenal dengan destinasi wisatanya namun kekayaan alamnya tidak kalah dengan daerah lainnya di NTT.

Kabupaten yang dipimpin Drs. Nikodemus N. Rihi Heke, M.Si sebagai bupati itu juga dikenal sebagai kabupaten penghasil garam.

Komoditi ini merupakan salah satu unggulan untuk menopang kebutuhan garam nasional. Saat ini, garam Sabu Raijua sudah menembus pasar luar NTT bahkan sudah sampai ke Korea.

Sejak terhenti pasca badai Seroja tahun 2021 dan disusul Covid-19, kini para petambak garam di daerah itu sudah mulai berproduksi sejak awal tahun 2023 lalu.

Seperti halnya pada tambak 19 dan 20 di Desa Bodae, Kecamatan Sabu Timur. Para petani garam yang tergabung dalam kelompok tani ini sudah melakukan produksi dan memanen perdana garam.

Seperti yang terjadi pada Senin (22/5) lalu. Para petani garam ini mengundang Bupati Sabu Raijua Drs. Nikodemus N. Rihi Heke, M.Si untuk melakukan panen perdana garam di dua tambak yang ada di Pantai Bali desa tersebut.

Saat itu, Bupati Sabu Raijua didampingi Kepala Dinas PM PTSP bersama jajaran, Camat Sabu Timur, Pemerintah Desa Bodae, pemilik lahan, tokoh masyarakat, Babhinkamtibmas serta para petani garam yang tergabung dalam kelompok tani.

Dari dua tambak tersebut, diperoleh hasil panen mencapai 24 ton atau masing-masing sebanyak 12 ton per tambak.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Sabu Raijua memita masyarakat di Desa Bodae, khususnya para petambak garam di Pantai Bali agar memanfaatkan potensi pantai dan panas matahari yang ada dalam meningkatkan pendapatan ekonomi, baik bagi para petambak dan juga para petani rumput laut.

Mantan Wakil Bupati Sabu Raijua ini berharap agar masyarakat harus menjadi tuan atau pemilik garam di negerinya sendiri, sehingga secara bertahap pemerintah bekerjasama dengan masyarakat untuk melakukan perbaikan tambak-tambak yang rusak akibat badai Seroja dan angin puting beliung tahun 2021 yang lalu.

Dikatakan, dirinya juga berharap agar pengelolaan tambak garam yang ada langsung diserahkan kepada para petambak dan masyarakat yang mau bekerja dengan system bagi hasil.

“Pemerintah berharap semoga para petambak dapat melakukan kegiatan produksi secara mandiri. Juga harus merasa memiliki tambak garam tersebut sebagai sumber pendapatan bagi keluarga sehingga dengan demikian ada rasa memiliki dan bisa merawat tambak yang ada dengan baik,” kata bupati dalam pesannya.

Diakhir sambutannya, bupati meminta masyarakat, baik yang tergabung dalam kelompok petambak garam, kelompok rumput laut serta masyarakat yang turut hadir dalam panen perdana tersebut untuk selalu mengandalkan Tuhan dalm setiap melaksanakan aktivitasnya.

“Saya minta agar sebelum dan sesudah melakukan kegiatan produksi harus menempatkan Tuhan di depan dengan selalu berdoa memohon penyertaan dan perlindunganNya,” demikian pesan orang nomor satu di Kabupaten Sabu Raijua itu. (*/opi)

  • Bagikan