Update, Begini Kondisi Bayi “Hamil” Pasca Operasi

  • Bagikan
Tim medis tampak pose bersama bayi Fetus in Fetu usai di operasi dan dimasukan pada inkubator di RSU Prof dr W.Z Johannes Kupang, Kamis (25/5). (FOTO: ISTIMEWA).

KUPANG, TIMEXKUPANG, FAJAR.CO.ID-Proses operasi terhadap bayi Fetus in Fetu atau adanya janin di dalam perut bayi oleh tim dokter RSU Prof. dr. W.Z Johannes Kupang, kini pasien asal Kabupaten Rote Ndao dalam kondisi baik.

Wakil Direktur Pelayanan RSU Prof. dr. WZ Johannes Kupang, dr. Stef Soka, Sp.B kepada Timor Express, mengaku kondisi bayi pasca operasi masih dalam kondisi lemah tetapi dengan hemodinamik masih stabil.

Dikatakan luka operasi terawat baik hanya kondisi gerakan usus bayi belum stabil. "Untuk tiga sampai lima hari kedepan masih dalam pemantauan intensif tanda-tanda vital dari bayi," ungkapnya.

Terkait janin yang ada didalam perut bayi memang belum bisa dipastikan secara langsung jenis kelamin bayi tersebut karena harus melakukan pemeriksaan lebih detail.

Dijelaskan kalau dari hasil pengamatan kasat mata, organ atau jenis kelaminnya belum bisa dipastikan secara jelas jenis kelamin apa.

"Kita perlu melakukan langkah lanjutan jika ingin mengetahui jenis kelaminnya karena organ tubuhnya belum jelas," sebutnya.

Sebelumnya, diberitakan, tim dokter berhasil mengangkat janin dalam perut bayi malang itu dan kondisi bayi berjenis kelamin itu kini dalam kondisi baik dan masih dalam penanganan intensif dari tim medis.

Pihak rumah sakit telah melakukan tindakan operasi terhadap bayi berjenis kelamin laki-laki berusia usia 33 hari yang didalam perutnya terdapat janin pada Kamis 25 Mei 2023.

Tim Dokter terdiri dari Dokter Spesialis Bedah Anak, Dokter Umum, Dokter Spesialis Anastesi, Perawat Ruang NICU, Penata Anastesi.

Berdasarkan perkiraan tim dokter bahwa kondisi bayi optimal dan waktu yang tepat untuk melaksanakan operasi pengangkatan janin di dalam perut bayi.

Pelaksanaan operasi berlangsung sekitar empat jam yang dimulai dengan pembiusan bayi kemudian pada pukul 10.00 Wita melakukan sayatan pertama hingga berhasil mengeluarkan janin dari dalam perut bayi tersebut.

Setelah itu, bayi tersebut yang berada di dalam incubator untuk menjalani observasi di Recovery Room untuk pemulihan pasca operasi.

Kemudian tim dokter bersama keluarga membawa bayi tersebut ke ruangan khusus anak guna menjalai perawatan medis secara intensif.

Untuk diketahui, awalnya seorang pasien RSU Prof. dr. WZ Johannes Kupang asal kabupaten Rote Ndao melahirkan seorang bayi laki-laki. Kelahiran bayinya itu dilakukan secara caecar pada tanggal 18 April 2023 lalu.

Anehnya, saat bayi tersebut berusia 28 hari, diketahui terdapat benjolan dibagian perut yang mengakibatkan gangguan buang air besar. Setelah diperiksa diketahui ada janin di dalam perut bayi itu.

Kemudian diketahui ada janin di dalam perut bayi saat berusia 28 hari karena ada benjolan yang menyebabkan gangguan buang air besar. Setelah di diagnosa awal, di dalam perut bayi tersebut ada tumor, namun setelah ada pemeriksaan lebih lanjut, hasil USG menunjukkan di dalam perut bayi itu ada bentukan tulang belakang dan organ gerak menyerupai kaki dan tangan.

Hasil USG itu tim dokter menyimpulkan sebagai Fetus in Fetu atau adanya janin di dalam perut bayi.

Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, kasus janin di dalam perut bayi baru ditemukan diluar kasus bayi kembar siam dan sejenisnya. Banyak kasus medis Fetus in Fetu bisa terjadi saat proses embrio di dalam kandungan ibu selama sembilan bulan, setelah proses perkembangan janin sehingga tumbuh di dalam perut bayi yang dikandung.

Seiring berjalannya waktu janin tersebut tidak mendapat aliran darah dan nutrisi makanan sehingga kondisi janin tidak berkembang dan mati.

Setelah bayi tersebut lahir, maka bentukan janin yang ada di dalam perutnya harus segera dikeluarkan melalui tindakan operasi. Sebab jika tidak maka akan mengganggu usus pencernaan yang berdampak pada gangguan medis pada bayi tersebut.

Pihaknya berharap kondisi bayi segera pulih dan kembali normal dalam tahap tumbuh kembang si bayi. (r3)

  • Bagikan