KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Imunisasi lengkap merupakan hak dasar bagi anak. Hak dasar tersebut mesti dipenuhi oleh orangtua. Mesti demikian, masih ditemukan adanya anak yang belum menerima imunisasi lengkap di Kota Kupang.
Untuk memenuhi hak dasar anak itu, Pemerintah Kota Kupang (Pemkot) melalui Dinas Kesehatan gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Seperti halnya, lokakarya kelompok pemuda pengguna media sosial untuk mempromosikan imunisasi kepada masyarakat yang digelar di Sotis Hotel, Rabu (24/5).
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg Retnowati didampingi Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Kupang, Tiurmasari Saragih. Hadir juga dr. Alfian Munthe, Health Officer Unicef Perwakilan NTT-NTB.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg Retnowati menjelaskan, ada beberapa transformasi yang baru sesuai dengan Permenkes yang baru, yaitu kesehatan ibu anak, gizi termasuk stunting, penyakit menular termasuk HIV AIDS, penyakit tidak menular beserta risikonya termasuk orang dengan gangguan jiwa.
"Imunisasi ini masuk dalam program pencegahan penyakikit ibu dan anak dan perlindungan anak, tanggung jawab orangtua, keluarga dan pemerintah dalam menjaga dan merawat anak sejak dalam kandungan," jelasnya.
Jadi, kata Retnowati, anak menjadi tanggung jawab orangtua, baik pertumbuhan dan perkembangan anak, status gizinya termasuk status imunisasinya. Karena imunisasi hak dasar yang wajib didapat anak-anak. Negara mewajibkan untuk mengusahakan agar anak lahir terhindar dari penyakit yang mengancam kelangsungan hidup dan kecatatan.
"1,4 juta bayi balita di Indonesia meninggal karena imunisasi yang tidak didapatkan yang sebenarnya bisa dicegah dengan imunisasi. Karena itu mari kita semua sosialisasikan dan kampanyekan imunisasi, kita harus jadi promotor untuk memberikan perlindungan bagi anak-anak Indonesia," jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan ini juga berharap kepada semua peserta agar dapat mentransfer ilmu mereka kepada orang lain, agar semakin banyak orang tua sadar akan pentingnya imnunisasi bagi anak. Juga untuk UNICEF yang selalu memberikan bantuan dengan program-program kesehatan demi mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera.
dr. Alfian Munthe, Health Officer Unicef Perwakilan NTT-NTB, mengatakan, sosial media membuat semua menjadi mudah. Jadi dalam sosial media bisa digunakan untuk hal yang baik terutama untuk kebaikan masyarakat, salah satuhya imunisasi lengkap ini.
"Ada sasaran yang harus kita sasar, tujuannya agar ada perubahan perilaku menjadi pola hidup sehat termasuk dengan memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi lengkap," Katanya.
Tujuan kegiatan ini, kata dr Alfian, karena generasi milenial yang memiliki teman milenial juga, dan akan menjadi calon ayah dan ibu, setidaknya dari 25 orang peserta ini bisa paham dan mengerti secara baik pentingnya imunisasi bagi anak.
"Lalu dari 25 orang peserta ini, bisa menularkan pengetahuan mereka ini kepada teman, dan nantinya saat turun ke sekolah-sekolah, anak-anak bisa diedukasi tentang imunisasi. Apa lagi anak-anak milenial ini bisa menggunakan cara komunikasi yang baik dengan anak-anak SD," jelasnya.
Dia mengatakan, metode edukasi dan sosialisasi juga harus beragam, bisa dengam gambar, mendongeng bahkan menggunakan metode permainan game.
"Lalu kegiatan itu akan dipublikasi oleh teman-teman di akun media sosial masing-masing, agar bisa dilihat dan dibaca oleh teman-teman di media sosial, tentunya ini seperti jaringan yang akan merubah cara berpikir masyarakat tentang pentingnya imunisasi dan vaksinasi," jelasnya.
Untuk diketahui, para peserta yang merupakan mahasiswa-mahasiswi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unuversitas Nusa Cendana (Undana) ini, akan turun ke delapan sekolah dasar (SD) untuk mensosialisasikan dan kampanyekan imunusasi lengkap bagi anak.
Kegiatan ini melibatkan kaum milenial untuk mendapatkan pelatihan tentang imunusasi, dan mereka akan mempublisnya di media sosial masing-masing peserta.
Selanjutnya para milenial ini akan turun ke delapan SD di Kota Kupang, untuk menularkan ilmu mereka kepada anak-anak SD dengan cara mereka, agar pemahaman mereka ini bisa ditularkan, sehingga anak-anak SD ini akan memahami untuk dirinya sendiri dan juga bercerita kepada teman, orang tua dan keluarganya. Hal ini juga akan dipublikasi di media sosial masing-masing untuk kampanye imunisasi lengkap.
Acara puncaknya akan digelar Car Free Day, anak-anak milenial ini akan menularkan pengetahuan mereka tentang imunisasi, juga dari Dinas Kesehatan Kota Kupang, tentang stunting, penyakit tidak menular dan lainnya.(r2)
Editor: Intho Herison Tihu