KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Korban terbapar rabies akibat gigitan anjing rabies di Desa Fenun, Kecamatan Amanatun Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) tercatat sudah mencapai 20 orang.
Dari 20 orang tersebut satu orang diantaranya meninggal dunia dan 19 penderita lainnya sedang dalam menangani medis secara intensif.
"Hingga Senin (29/5) malam pukul 24.00 Wita korban sudah bertambah menjadi 20 orang, dengan rincian, satu orang meninggal dunia dan 19 orang telah terinfeksi (rabies) diduga digigit oleh anjing rabies," ujar Kapolsek Amanatun Selatan, Iptu. I Dewa Gede Putra Wijayana, Selasa (30/5).
Menurut Dewa, 19 warga yang diduga telah terinfeksi rabies tersebut berdasarkan hasil penelusuran dan monitoring oleh tim gabungan dari Polsek Amanatun Selatan, Dinas Peternakan TTS, Dinas Kesehatan TTS, Puskesmas Oinlasi, Posramil Amanatun Selatan dan Resort Peternakan Kecamatan Amanatun Selatan.
"Kita monitoring terkait korban dan pengobatan bagi korban yang terkena gigitan anjing yang diduga merupakan anjing rabies," tandasnya.
Dikatakan, untuk pengobatan terhadap belasan warga yang terinfeksi rabies telah dilakukan vaksin rabies dan pengobatan gratis bagi warga yang terkena gigitan anjing.
Ipda Dewa mengaku telah memberikan himbauan kepada masyarakat yang memiliki hewan anjing dan kucing untuk segera dikandangkan atau dimusnahkan jika sudah agresif.
"Apalagi yang hewan anjing dan kucing yang agresif telah diminta untuk musnahkan. Sedangkan yang sehat harus diikat atau dikandangkan," ungkapnya.
Selain itu, kata Dewa, telah dihimbau agar warga tidak membawa masuk atau keluar hewan anjing dari dan ke Desa Fenun untuk menghindari menyebarnya rabies.
Dijelaskannya, untuk korban meninggal yakni AB (45) tergigit anjing pada 21 Mei lalu sekitar pukul 24.00 Wita di bagian tumit kaki kiri didepan rumah korban. "Dan tiga hari kemudian meninggal dunia dengan gejala mengalami panas tinggi usai digigit anjing," katanya. (r3)