KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Coop TLM Indonesia melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke XII tahun buku 2023 bertempat di La Cove Beach Resto & Bar, Obyek Wisata Pantai Lasiana, Kota Kupang, Rabu (31/5) sore.
Pada momentum RAT ini, Coop TLM Indonesia mengandeng BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Cabang Kupang dan PT Kimia Farma guna sosialisasi program serta pemeriksaan kesehatan gratis kepada 1.000 perempuan anggota SeSaMa dari Coop TLM Cabang Kupang, Cabang Baun, Cabang Oesao, dan Cabang Camplong.
Kegiatan sosialisasi dilakukan secara offline juga secara online yang diikuti oleh 1.488 anggota dari 43 kantor cabang yang tersebar di lima provinsi, yakni, Provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Bali, NTB, dan NTT.
"Dalam rangka pelaksanaan RAT ke XII tahun buku 2022, kami mengadakan dua kegiatan sebagai bentuk program peDUli anggoTA SeSaMa (DUTA SeSaMa) kepada anggota Coop TLM Indonesia, yakni pemeriksaan kesehatan gratis bekerja sama dengan PT Kimia Farma NTT, dan sosialisasi manfaat program BPJS Ketenagakerjaan dari Cabang NTT," kata Manajer Operasional Coop TLM Indonesa, Gres Djami-Yusuf dalam kesempatan tersebut.
Gres menjelaskan bahwa, kehadiran PT Kimia Farma dan BPJamsostek pada momentum RAT XII karena kedua lembaga tersebut yang akan dipakai Coop TLM guna memberi jaminan kesehatan juga perlindungan ketenagakerjaan terhadap anggota lembaga koperasi tersebut.
"Saat ini Coop TLM Indonesia melayani 190 ribu perempuan di lima propinsi. Oleh kerena itu, dipandang perlu untuk mereka mendapatkan perlindungan sebagai pelaku usaha bukan penerima upah,” jelas Gres.
Untuk perlindungan ketenagakerjaan, kata Gres, misalnya jaminan kecelakaan dalam kerja itu belum terlalu banyak diketahui oleh kaum perempuan. “Kami berharap, anggota kami dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan proteksi, baik untuk diri sendiri dan juga bagi anggota keluarga," sebutnya.
Sementara itu, Kepala BPJamsostek Cabang Kupang, Christian Natanael Sianturi saat sosialisasi itu menyampaikan terima kasih karena Coop TLM Indonesia telah memfasilitasi bertemu langsung dengan 1.000 perempuan hebat mitra TLM.
“Jujur, ini menjadi kerinduan kami untuk dapat meningkatkan kepesertaan BPJS tenaga kerjaan bagi masyarakat NTT,” ungkapnya.
Christian mengatakan bahwa saat ini baru 11 persen penduduk NTT yang menjadi peserta BPJS Tenaga Kerja, sementara jumlah peserta potensi sangat banyak.
"BPJS ini ada dua, yakni BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Untuk BPJS Kesehatan itu mengurus sakit penyakit dan melahirkan, sementara BPJS Ketenagakerjaan mengurus Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan," beber Christian.
Saat ini, lanjutnya, BPJS Ketenagakerjaan tidak saja mengharap tenaga kerja penerima upah, tetapi mengharap peserta pekerja bukan penerima upah.
Menurutnya, Pemerintah juga telah meluncurkan suatu program yang luar biasa, dimana dengan iuran per bulan senilai Rp 16.800, setiap peserta sudah tercover perlindungan kecelakaan kerja dan kematian.
"Jika peserta ingin mendapatkan Jaminan Hari Tua, peserta tersebut dapat menambahkan iuran Rp 20 ribu, maka total menjadi Rp 36.800 perbulan.
Untuk yang Rp 20 ribu itu akan dikembalikan ditambah hasil pengembangannya. Sementara program Jaminan Kecelakan Kerja intinya adalah kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaannya,” jelas Christian Sianturi. (*/aln)