Salut, Kerja Keras Pemkab Sarai Berhasil Turunkan Prevelensi Stunting

  • Bagikan
REMBUK STUNTING. Bupati Sabu Raijua Drs. Nikodemus N. Rihi Heke, M. Si ketika memberikan sambutan pada acara Rembuk Stunting tingkat kecamatan di Kecamatan Sabu Timur.

SABU, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kerja keras Pemerintah Daerah Kabupaten Sabu Raijua dalam memerangi stunting mulai menunjukan hasil positif. Hal itu terlihat dari turunnya prevelensi stunting yang kini berada di angka 1.392 atau 17,12 persen jika dibandingkan dengan hasil operasi timbang bulan Agustus 2022 yang berada di angka 1.400 atai 18,05 persen.

"Prevelensi stunting di Kabupaten Sabu Raijua memang terjadi tren penurunan dalam tiga tahun terakhir. Ini berkat kerja keras semua stakeholder yang ada di Kabupaten Sabu Raijua. Keberhasilan ini juga berkat suksesnya program bapak asuh dimana setiap OPD mempunyai desa binaan dalam mengatasi stunting," ungkap Bupati Sabu Raijua Drs. Nikodemus N. Rihi Heke, M.Si ketika menghadiri kegiatan Rembuk Stunting tingkat kecamatan yang berlangung di Aula Kantor Camat, Selasa (23/5).

Sebagaimana diketahui, Pemeirntah Pusat menargetkan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang. Untuk mengejar target itu, penanganan stunting pada 2 tahun ke depan harus turun sebesar 3 sampai 3,5 persen per tahun.

Dijelaskan, rembuk stuting ini bertujuan agar adanya kebijakan serta inovasi dari Pemda maupun kecamatan dan desa dalam rangka pencegahan dan penurunan angka stunting.

Bupati Nikodemus, dalam sambutannya mengatakan, persoalan stunting merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi Pemda namun demikian, pihaknya terus berupaya untuk mengatasinya dengan berbagai cara, mulai dari tingkat desa, kecamatan dan kabupaten.

Selain itu, intervensi sebagai inovasi dari pihak lain terus dilakaukan secara mandiri. "Langkah-langkah penyelesaian persoalan stunting yang sudah kita lakukan secara bersama sudah kita dapatkan hasilnya. Namun itu masih kurang, walaupun standar yang diberikan oleh provinsi hanya 18 persen. Dan dengan usaha bersama ternyata Sabu Raijua bisa turun sampai di angka kurang lebih 17 persen," katanya.

Ke depan, tambah mantan wakil bupati ini, pemerintah menargetkan pada bulan Agustus akan turun menjadi 10 persen dan bahkan bisa mencapai angka 8 atau 7 persen. Oleh karenanya, untuk mencapai angka tersebut, harus ada kerjasama semua pihak. “Dalam bahasa Sabunya “Mira Keddi Hari".

TANDATANGAN. Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Sabu Raijua, Viktor Radamuri ketika menandatangani komitmen penurunan stunting.

"Mari kita rembuk bersama untuk mengatasi persoalan stunting dan bersepakat membuat perencanaan program kegiatan yang sesuai dengan kondisi kita saat ini," pintanya.

Diakhir sambutannya, Bupati Sabu Raijua ini menyampaikan agar kebijakan yang telah dibuat benar-benar diupayakan untuk kepentingan masyarakat terutama yang berkaitan dengan kesehatan (stunting.red) melalui program (Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

Ia juga meminta dukungan kepada para tokoh Agama agar bisa menginformasikan kepada masyarakat untuk menyukseskan program pemerintah khususnya stunting.

Acara rembuk dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen bersama pencegahan dan percepatan penurunan stunting Kecamatan Sabu Timur yang dilakukan oleh seluruh stakeholder yang ada.

Selain di Kecamatan Sabu Timur, kegiatan rembuk stunting juga dilakukan di Kecamatan Hawu Mehara dan Kecamatan LiaE. Kegiatan di dua kecamatan ini di pimpin oleh Wakil Bupati Sabu Raijua Yohanis Uly Kale, A.Md, S.Pd.

Turut hadir Assisten III Setda Sabu Raijua, Sekretaris Bappeda dan sekretaris samat Hawu Mehara dan LiaE. Sedangkan di Kecamatan LiaE dilakukan, Jumat (26/5).

Wakil Bupati Sabu Raijua mengatakan, hingga saat ini, persoalan stunting masih menjadi perhatian utama pemerintah mengingat stuntiing merupakan masalah serius bagi generasi penerus bangsa, terutama di Sabu Raijua.

Diakuinya bawa upaya Pemkab Sabu Raijua dalam percepatan penurunan stunting telah membuahkan hasil, dimana prevelensi stunting dari tahun ke tahun menunjukan tren yang sangat baik atau terus menurun. Berdasarkan hasil operasi timbang bulan Agustus 2022, kasus Stunting di Sabu Raijua berjumlah 1. 400 kasus atau 18, 05 persen. Dan hasil operasi timbang Februari 2023 mengalami penurunan menjadi 1. 392 kasus atau 17,12 persen.

"Kalau melihat tren dalam 3 tahun sebelumnya pada operasi timbang bulan Februari biasanya mengalami kenaikan. Namun di bukan Februari 2023 mengalami penurunan 1 persen lebih. Keberhasilan ini merupakan kerjasama semua Stakeholder melalui upaya-upaya inovatif seperti OPD Asuh, Program Inovasi Sabu Kasih atau Sayang Ibu, Kibarkan Bendera Selamatkan Ibu Hamil dan kegiatan-kegiatan pendukung lainnya yang telah kita lakukan secara bersama-sama," kata Wakil Bupati.

"Meskipun penurunan tersebut masih jauh dari target RPJMD yaitu 10 persen di Tahun 2023, kita perlu meningkatkan koordinasi lintas sektor, kerja cerdas serta inovasi untuk mencapai target tersebut," tambahnya. (*/yl)

Editor: Intho Herison Tihu

  • Bagikan