KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Dokter Dewa Ayu Made Dwi Suswati kembali mendapatkan kepercayaan menahkodai organisasi Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masa bakti 2023-2028.
Dokter Ayu kembali terpilih secara aklamasi dalam forum Musyawarah Provinsi (Musprov) yang berlangsung selama dua hari, yakni pada 27 - 28 Mei 2023, bertempat di Hotel Amaris Kupang. Dengan terpilihnya kembali dr. Ayu sebagai Ketua WHDI NTT, maka ini merupakan periode ketiga sosok perempuan bertalenta itu memimpin organisasi perempuan Hindu Dharma di NTT ini.
Saat menyampaikan sambutan usai terpilih sebagai Ketua WHDI NTT, dr. Ayu menyampaikan bahwa ibu-ibu WHDI banyak mempunyai potensi, mempunyai kelebihan, dan mempunyai sisi kebaikan-kebaikan.
Menurutnya, WHDI menyiapkan wadah untuk berkarma baik, menghimpun pemikiran positif, dan kebaikan-kebaikan tersebut untuk mencapai tujuan organisasi. "Kebaikan-kebaikan tersebut harus dihimpun dan diorganisir karena ada pepatah, kejahatan yang terorganisir akan dapat mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir," sebutnya.
Usai penyampaian sambutan, kegiatan Musprov WHDI itu diakhiri dengan pelantikan pengurus dan prosesi Mejaya-jaya. "Prosesi ini merupakan upacara secara Hindu untuk memohon restu kepada Hyang Widhi agar pikiran, perkataan, tindakan, dan prilaku kita selalu disucikan, dituntun agar selalu berjalan sesuai ajaran agama. Dengan Upacara Mejaya Jaya dapat menguatkan lahir batin sehingga pengurus dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik," ungkap dr. Ayu kepada media ini usai Musprov.
Malam keakraban peserta Musprov bersama Ketua WHDI Pusat dan WHDI NTT dalam balutan busana khas NTT. (FOTO: ISTIMEWA)
Pembukaan Musprov
Sebelumnya, kegiatan Musprov WHDI NTT ini dihadiri dan dibuka oleh Ketua Umum WHDI Pusat, Ny. Wikanti Yogi S.Ag, M.Si. Saat memberi sambutan, Ny. Wikanti berpesan agar ibu-ibu yang tergabung dalam organisasi ini harus memiliki komitmen dan dedikasi untuk "ngayah" mengabdi dan menjadikan wanita Hindu menjadi wanita yang cerdas dan mandiri di berbagai bidang.
"Harus mampu berpartisipasi dalam pembangunan, khususnya yang menjadi primadona saat ini, yakni menurunkan angka stunting di NTT," pesan Ny. Wikanti.
Selain itu, lanjut Ny. Wikanti, ibu-ibu WHDI NTT harus memiliki sifat-sifat moerat dalam beragama, tidak radikal, harus bisa hidup rukun, saling menghormati, menjaga, dan bertoleransi tanpa harus menimbulkan konflik karena perbedaan yang ada.
Sedangkan Ketua WHDI NTT, dr. Dewa Ayu Made Dwi Suswati dihadapan Ketua Umum WHDI Pusat menyampaikan bahwa, saat ini baru terbentuk 15 kepengurusan WHDI kota/kabupaten dari total 22 kabupaten/kota yang ada di NTT, sehingga masih ada tugas lanjutan untuk membentuk kepengurusan baru di NTT.
Dokter Ayu juga menyampaikan bahwa dalam Musprov itu, dilaksanakan juga sosialisasi hasil Munas V WHDI yang berlangsung pada April 2023 yang dipimpin langsung Ketua Umum WHDI, didampingi Wakil Sekjen, dr. Rani Agung. Kegiatan lain yang dilakukan sebelum Musprov, yakni seminar tentang Gender dan Stunting.
Sementara itu, Pembimas Hindu Kanwil kementrian Agama Provinsi NTT, Dra. Ni Wayan Sunarsih, MM yang hadir dalam Musprov itu saat memberi sambutan meminta agar WHDI sebagai organisasi keagamaan harus mampu bersinergi.
"Ibu-ibu jangan membuat sekat-sekat antaranggota. Ibu-ibu ada dari berbagai etnis, berasal dari agama yang lain. WHDI harus mampu menyatukan ide-ide juga pikiran-pikiran yang baik untuk berpartisipasi dalam pembangunan nasional," pesannya.
Bagi ketua terpilih nantinya, lanjut Ni Wayan, harus mampu bersinergi dengan lembaga-lembaga lain, seperti yang sudah terjalin sebelumnya. "Bapak-juga supaya merestui kegiatan ibu-ibu dan memberi kesempatan. Anak-anak kita sebagai generasi emas harus disiapkan dari sekarang," pinta Ni Wayan.
Ni Wayan juga mengajak tokoh Hindu untuk berkontribusi nyata, khususnya untuk mencegah kekerasan terhadap anak. "Melalui Musprov ini, diharapkan WHDI mampu membentuk wanita Hindu yang berdaya, cerdas, dan berbudi pekerti luhur," harapnya.
Sekretaris WHDI NTT, Dayu Nuryati, menambahkan, pada masa Covid-19, kegiatan WHDI menyesuaikan dengan kondisi pandemi, dimana kegiatan banyak dilaksanakan secara online. Misalnya kegiatan webinar ekonomi kreatif, Dharmatula (diskusi keagamaan) secara zoom dan lomba video tari NTT yang diikuti WHDI kota dan kabupaten melalui kanal YouTube.
WHDI NTT juga terlibat dalam Tim Hindu Peduli Covid-19 bersama lembaga Hindu lainnya, menyalurkan bantuan-bantuan ke seluruh RS yang ada di Kupang, bantuan tandon air ke-4 pasar di Kota Kupang, dan bantuan pembatas meja untuk rumah sakit di Kota Kupang serta bantuan lainnya.
Hal lain yang sudah dilakukan WHDI NTT pada periode kepengurusan sebelumnya adalah pengukuhan dan pelantikan pengurus WHDI di 11 kabupaten, yakni Kabupaten Alor, TTS, TTU, Rote, dan Flores Timur. Kemudian WHDI Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Timur, dan Sikka. "Setiap kali pelaksanaan pengukuhan dan pelantikan, selalu dilanjutkan dengan pembekalan pengurus," jelas Dayu.
Ketua Panitia Musprov III WHDI NTT, Dian Marlina, SST mengatakan, kegiatan ini diikuti sebanyak 65 peserta, terdiri dari pengurus WHDI NTT plus utusan dari WHDI Kota Kupang, TTU, TTS, Alor, Sumba Tengah, Sumba Barat, Ende, Sikka, dan Flotim.
Dian menyebutkan, tema Musprov III ini adalah: Menjadi Wanita Tangguh dan Berdaya Saing, Berpartisipasi dalam Pembangunan Nasional.
Sedangkan agenda utama Musprov III ini, yakni: Pembacaan Laporan Umum Pertanggungjawaban (LUPJ) Ketua WHDI NTT masa bakti 2018-2023, Penyusunan Program Kerja WHDI NTT 2023-2028, dan Pemilihan Ketua WHDI NTT masa bakti 2023-2028.
"Kegiatan ini juga ada acara malam akrab, dimana para peserta juga pembicara pusat mengenakan pakaian adat NTT beserta asesoriesnya, sehingga suasana menjadi lebih semarak. Momen ini diikuti dengan sangat antusias oleh seluruh peserta," kata Dian.
Ketua WHDi Kota Kupang, dr. Shinta Widari, yang juga salah satu peserta mengaku sangat terkesan dengan penyelenggaraan Musprov kali ini.
"Kegiatannya sangat padat, materi-materi yang diberikan sangat membantu, dan yang paling menarik adalah penyelenggaraan malam akrab yang membuat lebih fresh, dan kami peserta begitu bersemangat," ungkap dokter spesialis kejiwaan ini.
Untuk diketahui, pembukaan Musprov III WHDI NTT ini selain dihadiri Ketua Umum WHDI Pusat, juga hadir lembaga Hindu tingkat kota dan Provinsi NTT, WKRI NTT, Ketua BKOW NTT, Pembimas Hindu Kanwil Kemenag NTT, dan undangan lainnya. (aln)