JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Minat nasabah terhadap produk pembiayaan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu. Salah satu salah satu produk BSI yang diminati masyarakat adalah BSI OTO untuk pembiayaan kendaraan bermotor.
Sepanjang tahun 2023 hingga bulan April, pembiayaan di BSI OTO mencapai angka Rp3,2 triliun, tumbuh 64,01 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna menyampaikan terima kasih kepada seluruh nasabah yang telah memilih BSI sebagai mitra pembiayaan kendaraan. Dirinya menyebut BSI akan terus melakukan inovasi agar bisa menjawab segala kebutuhan dan keinginan masyarakat.
“Terima kasih kepada seluruh nasabah BSI yang memilih BSI sebagai mitra pembiayaan untuk kendaraan dengan basis syariah. BSI terus berinovasi untuk memberikan produk dan layanan terbaik bagi seluruh masyarakat,” katanya.
Untuk mengapresiasi tingginya minat masyarakat terhadap BSI OTO, BSI mengadakan promo pembiayaan yang menarik untuk masyarakat. promo tersebut antara lain margin mulai setara 2,22 persen untuk mobil baru, margin mulai setara 6,62 persen untuk mobil bekas, DP mulai 0 persen, dan cashback mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 1,5 juta dengan minimal pembiayaan Rp175 juta untuk mobil baru dan mobil bekas. Program ini berlaku mulai 29 Mei hingga 30 Juni 2023.
Kinerja Impresif
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membukukan kinerja impresif sepanjang triwulan I/2023 dengan perolehan laba bersih mencapai Rp 1,46 triliun atau tumbuh 47,65 persen secara year on year. Pertumbuhan ini didorong penguatan fungsi intermediasi melalui penghimpunan dana masyarakat dan penyaluran pembiayaan.
Adapun, penyaluran pembiayaan BSI mencatat naik dua digit yakni 20,15 persen secara yoy menjadi Rp 213, 28 triliun. Pada periode tersebut, kualitas pembiayaan BSI terjaga dengan baik, tercermin dari NPF Gross di level 2,36 persen.
Perseroan fokus pada pembiayaan jangka panjang, prudent, dan mendiversifikasi alternatif pembiayaan yang sesuai segmen nasabah. Dengan demikian risiko pembiayaan dapat dimitigasi dengan baik sesuai dengan jenis pembiayaannya.
Hingga Maret 2023, total pembiayaan BSI mencapai Rp213,28 triliun, dengan porsi pembiayaan yang didominasi oleh pembiayaan konsumer sebesar Rp110,62 triliun, tumbuh 24,04 persen secara yoy. Lalu disusul pembiayaan wholesale sebesar Rp58,16 triliun atau tumbuh 17,29 persen secara yoy, dan pembiayaan mikro sebesar Rp19,32 triliun atau tumbuh 24,32 persen secara yoy. (*/aln)