Besok, Gedung Gereja Silo Mulai Dibangun

  • Bagikan
GEDUNG GEREJA SILO. Tampak gedung kebaktian GMIT Jemaat Silo, Naikoten I, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, Sabtu (3/6). (FOTO: INTHO HERISON TIHU).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Panitia Pembangun Gedung Gereja GMIT Silo Naikoten I, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang akan melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Kebaktian GMIT Jemaat Silo.

Jika tak ada aral melintang, kegiatan tersebut direncanakan berlangsung pada Minggu 4 Juni 2023 oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.

"Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, Sang Pemilik dan Kepala Gereja, bahwa pada hari Minggu 4 Juni 2023, sekira pukul 07.30 Wita, akan dilakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung kebaktian GMIT Jemaat Silo Naikoten I Kupang," ungkap Ketua Panitia, Pdt. Ronny S. Runtu, Jumat (2/6).

Dikatakan, akan dihadiri juga oleh Majelis Sinode GMIT, Ketua DPRD NTT, Penjabat Walikota Kupang dan para tamu undangan lainnya.

Peletakan batu pertama pembangunan gedung kebaktian tersebut diawali dengan ibadah kebaktian hari Minggu bersama ini merupakan sebuah milestone dari proses yang panjang, berlandaskan kerinduan jemaat GMIT Jemaat Silo Naikoten I, akan gedung kebaktian yang sesuai dengan pertumbuhan jemaat dan pelayanan.

Peletakan batu pertama ini menandai dimulainya pembangunan fisik gedung kebaktian, setelah melalui tahapan sayembara desain gedung kebaktian, pembuatan DED dan lelang pekerjaan pembangunan gedung kebaktian tahap I.

"Gedung Kebaktian GMIT Jemaat Silo Naikoten I dirancang dengan memperhatikan aspek keamanan, kenyamanan beribadah, keindahan, dan representative untuk menampung semua kebutuhan pelayanan kedepan, termasuk tersedianya fasilitas bagi anak atau orang Dewasa berkebutuhan khusus," ungkapnya.

Dijelaskan, sejarah GMIT Jemaat Silo Naikoten I, yang usianya sudah hampir mencapai 61 tahun. Diawali pada tanggal 5 Agustus 1962 dengan berkumpulnya anak-anak Tuhan melakukan ibadah pertama yang berlangsung di rumah Liem Boen Koan, yang dipimpin oleh Ketua Klasis Kota Kupang pada saat itu yakni Bapak D.S.T.T Ngefak.

Pdt. Ronny menambahkan, gedung ini dibangun dengan melibatkan semua jemaat sebagai pelaku pembangunan dengan rasa semangat yakni "Silo Pange (Panggil.red) Pulang.

Semua yang pernah merasakan dan menjalani pergumulan pelayanan sejak dari kecil sampai dewasa, bahkan yang sekarang telah menjadi opa oma untuk terlibat dalam memberikan dukungan moril dan materil bagi keseluruhan tahapan proses pembangunan ini. Bagi semua pihak untuk terlibat dalam memberikan dukungan bagi proses pembangunan yang ada.

"Silo pange (panggil) pulang menjadi Akta Iman semua anak-anaknya untuk turut serta ambil bagian dalam pembangunan gedung kebaktian, bagi kemuliaan Tuhan Yesus Kristus, Sang Pemilik dan Kepala Gereja," pungkasnya. (r1)

Editor: Intho Herison Tihu

  • Bagikan