BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Komandan Korem (Danrem) 161/Wirasakti Kupang, Brigjen TNI Febriel Buyung Sikumbang, menutup pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-116 tahun 2023 di Kabupaten Manggarai Timur (Matim), melalui apel bersama di Desa Compang Ndejing, Kecamatan Borong, Kamis (8/6) pagi.
Apel itu dihadiri Sekertaris Daerah (Sekda) Matim, Boni Hasudungan, Dandim 1612/Manggarai, Letkol Arh. Drian Priyambodo, Wakapolres Matim, Kompol Mateus Cono, Ketua DPRD Matim, Agus Tangkur, Kadis PUPR Matim, Yoseph Marto bersama jajaranya, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 161, drg. Ina Marina Tikupasang, dan Ketua Persit Cabang Kodim Manggarai, Sri Rizki Amalia Apriliani.
Hadir juga Camat Rana Mese, sejumlah pimpinan OPD, sejumlah Kepala Desa (Kades) dari wilayah kecamatan Borong dan Kecamatan Rana Mese, tokoh adat, dan masyarakat setempat.
Dalam apel penutupan itu, selain menghadirkan pasukan TNI Kodim 1612/Manggarai dan Koramil Borong, juga hadir personil Polres Matim, Sat Pol PP, Linmas, dan Pramuka.
Dalam apel itu, dilakukan penandatanganan dokumen serah terima hasil kegiatan TMMD ke-116 berupa bangunan fisik crossway atau jembatan penyeberangan di hilir Kali Wae Musur, Desa Bea Ngencung, Kecamatan Rana Mese.
Penandatanganan dilakukan Sekda Boni Hasudungan, Dandim 1612/Manggarai, Letkol Drian, dan Danrem Brigjen Febriel. Usai apel, dilanjutkan dengan meninjau bangunan crossway tersebut.
"Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa TMMD merupakan program terpadu lintas sektoral antara TNI dengan Kementerian, Pemerintah Daerah, dan komponen bangsa lainnya," ujar Danrem yang saat itu membaca sambutan Panglima Kodam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Sonny Aprianto.
Danrem Febriel mengatakan, prioritas program TMMD adalah daerah pedesaan yang tergolong sebagai daerah miskin atau tertinggal dan terpencil. Juga daerah perbatasan atau pulau-pulau kecil terluar, daerah kumuh perkotaan, dan daerah yang terkena bencana.
"Program ini bertujuan membantu Pemda Kabupaten/Kota dalam percepatan pembangunan," kata Danrem. Selain ini, lanjutnya, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sasaran fisik maupun non fisik, memantapkan kemanunggalan TNI-Rakyat dalam rangka menyiapkan ruang, alat, dan kondisi juang yang tangguh untuk kepentingan pertahanan negara, serta mewujudkan ketahanan wilayah yang semakin mantap guna memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kegiatan TMMD ini melibatkan semua komponen bangsa selama satu bulan, terhitung mulai 10 Mei hingga 8 Juni 2023, dengan menurunkan 600 prajurit TNI tersebar di empat kabupaten/kota se Bali-Nusra," sebut Danrem.
Dengan TMMD ini, Danrem berharap dapat menggelorakan kembali semangat gotong royong dan sebagai momentum untuk berpartisipasi dalam membantu program pemerintah.
Dalam kesempatan itu, atas nama Pangdam IX/Udayana selaku Pengendali Kegiatan Operasional TMMD, Danrem menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemkab Matim, prajurit TNI/Polri serta seluruh masyarakat yang turut berpartisipasi menyukseskan kegiatan TMMD di wilayah itu.
Pangdam melalui Danrem juga menyampaikan permohonan maaf jika selama pelaksanaan TMMD, ada tutur kata, tindakan maupun perbuatan prajurit yang kurang berkenan di hati masyarakat.
Sementara Sekda Matim, Boni Hasudungan, mengatakan, kegiatan TMMD ini menunjukan kebersamaan, dan mengikat lagi kekuatan silaturahmi, gotong royong, serta kekuatan bersama masyarakat. Selama dalam pelaksanaan, ada sedikit terganggu karena dalam bulan yang sama berlangsungnya pelaksanaan Pilkades serentak di Matim. Dimana ada sejumlah personil TNI yang ikut ambil bagian untuk kegiatan pengamanan.
"Tapi puji Tuhan, kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu. Atas nama Pemda Matim, saya ucapkan terima kasih atas peran aktif TNI, bukan saja kegiatan TMMD ini saja, tapi hampir semua kegiatan. Sebut saja pengamanan Pilkades serentak, penanganan Covid-19, dan pembangunan sarana air minum untuk masyarakat. Saya mencatat ada lima pembangunan pompa Hidram di Matim," beber Sekda Boni Hasudungan.
Menurutnya, program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh TNI di Matim, sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Untuk itu, Boni berharap, agar kebersamaan itu terus dijaga demi pembangunan di Matim dan kesatuan Indonesia Raya. "Pemerintah daerah, selalu siap mendukung TNI dalam program yang akan dilaksnakan selanjutnya," pungkasnya (*)
Penulis: Fansi Runggat