KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Menunaikan ibadah haji merupakan momentum yang paling diimpikan bagi siap umat muslim. Apalagi ketika menjalankan rukun Islam kelima itu, masih berusia muda. Tentu hal ini menjadi pengalaman tersendiri.
Sekalipun menunaikan ibadah haji ada pengecualian bagi orang yang mampu, tetapi ibadah yang satu ini sangat dinantikan umat Islam di manapun. Seperti halnya, Rahmad Hafids, anak muda asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pemuda yang berlatar belakang sebagai seorang pengusaha muda itu berangkat ke Tanah Suci pada umur ke 20 tahun. Ia merupakan satu dari 250 rombongan jemaah haji asal Kota Kupang.
Pria kelahiran Kupang 20 November 2002 lalu itu menjadi jemaah haji paling muda dari NTT. Rahmad Hafids melengkapi rukun Islam kelima yakni naik haji.
Rahmad Hafids diketahui memiliki beberapa usaha yang bergerak di bidang Gadget, otomotif dan juga brand parfum. Sejak masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, Rahmad Hafids sudah berwirausaha.
Anak muda dari Kupang ini pernah menjual bubur ayam hingga menjadi tenaga lepas videografer. Dia lalu menjadi seorang penghubung penjualan handphone bekas beberapa waktu. Belajar dari pengalaman itu, Rahmad Hafids nekat membuka usaha sendiri.
Dia mengembangkan penjualan handphone second dan kini memiliki beberapa cabang di Kota Kupang hingga Maumere Kabupaten Sikka. Rencananya ia membuka cabang baru di Kota Malang, Jawa Timur dalam waktu dekat ini.
Rahmad Hafids juga dikenal dengan kegemarannya bermain golf, menembak maupun mengoleksi motor gede alias moge. Salah satu moge milik Rahmad Hafids ditaksir nilainya ratusan juta rupiah.
Selain menjadi pengusaha dan punya latarbelakang yang terbilang baik, Rahmad Hafids juga sosok dermawan. Kerapkali pemuda ini melakukan donasi ke berbagai tempat. Ia menyambangi panti asuhan hingga orang-orang yang ia temui.
Bagi Rahmad Hafids, kebiasaannya memberikan sebagian rejekinya kepada orang lain semata untuk memberi kesamaan bahwa antar manusia tetap sama di mata Tuhan. Rejeki yang ia miliki, merupakan titipan oleh Allah yang bisa diberikan bagi orang lain.
"Allah SWT memberi kita rejeki. Dari rejeki kita itu, ada sebagian milik orang lain. Hendaknya kita saling memberi," ucap pemuda yang dikenal ulet itu.
Rahmad Hafids bercerita, panggilan untuk menaikan ibadah haji, menurut dia, sempat tidak terduga. Mulanya dia hanya menyimpan niat itu dalam hati kecilnya. Dia berandai-andai akan pergi ke Tanah Suci suatu waktu.
Rahmad Hafids, dengan segala upaya dan usahanya mulai mengumpulkan pundi-pundi rupiah yang dia peroleh. Dia yang kini sedang berkuliah di salah satu Universitas swasta di Kota Malang itu, berkeyakinan ia bakal berangkat ke Tanah Suci.
"Ingin melengkapi ketakwaan dan menunaikan perintah terhadap Allah SWT," katanya menjawab tujuannya menunaikan ibadah haji.
Jalan panjang yang ia lalui selama ini berbuah manis. Rahmad Hafids mendapat kesempatan untuk menggenapi niat ke rumah suci Allah SWT. Sebagai seorang pengusaha muda, Rahmad Hafids ingin menuntaskan pengabdiannya berlandaskan keislaman.
Dia berharap usai menunaikan ibadah haji, Rahmad Hafids ingin terus memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. "Insyaallah saya terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya dan lebih mendalami ketakwaan kepada Allah SWT," ucap pengusaha muda ini. (r3)