KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Perekonomian dunia diprediksi akan diterpa resesi ekonomi mulai Tahun 2023. Inflasi yang tinggi, krisis energi dan pangan, hingga konflik geopolitik Ukraina dan Rusia membuat ekonomi dunia berpotensi terjerumus dalam jurang berbahaya.
Merespon dari urgensi Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang terus melakukan peningkatan kapasitas dan pengetahuan kepada mahasiswa agar mampu mendampingi masyarakat dalam mengelola sumber daya lokal yang ada di NTT.
Upaya tersebut dilakukan melalui Kegiatan Belajar Pendampingan Masyarakat (KBPM) Tematik UKAW Kupang yang berlangsung selama dua bulan dengan tajuk "Peningkatan kapasitas pemanfaatan sumber daya lokal dalam menghadapi tantangan resesi global di era digital".
Total mahasiswa KBPM sebanyak 595, terbagi dalam 46 kelompok dan akan tersebar di Kampus, Gereja, Kelurahan dan Desa yang berada di 17 Kecamatan di 8 Kabupaten/Kota.
Mahasiswa dan dosen pendamping lapangan (DPL) dilepas langsung oleh Rektor UKAW Kupang Dr Ayub Urbanus Imanuel Meko usai ibadah pelepasan di Aula Yohanes, Senin (20/6).
Ketua Panitia KBPM UKAW, Prof. Dr. Ir. Godlief F. Neonufa, MT menjelaskan pelaksanaan KBPM tahun akademik 2022/2023 merupakan kegiatan Intra-Kurikuler yang secara oprasional ditangani oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) UKAW Kupang.
Dikatakan melalui kegiatan KBPM Tematik, mahasiswa diharapkan mendapat pelajaran yang sangat berharga untuk mengasah ketrampilan, wawasan dan daya nalarnya, terutama di dalam mengatasi masalah yang dihadapi di masyarakat.
Pelaksanaan KBPM sendiri bermaksud agar terciptanya sinergitas pemerintah, gereja dan UKAW Kupang dalam upaya mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam lokal dan kapasitas manusia menuju platform digital sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing.
"Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan mahasiswa sebagai kader pembangunan yang tinggi iman, tinggi ilmu, dan tinggi pengabdian," ungkapnya profesor pertama di UKAW itu.
Ia menyarankan kepada mahasiswa untuk memperdalam pengertian atau penghayatannya tentang cara berpikir, cara bekerja secara interdisipliner dan lintas sektoral dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat.
Selain kepada mahasiswa, Ia mengharapkan kepada pemerintah dan masyarakat untuk memperoleh bantuan tenaga dan pikiran untuk merencanakan, mengorganisir melaksanakan di desa dan gereja.
"Universitas juga harus meningkatkan relevansinya terlibat dalam menyelesaikan permasalahan yang berkembang di tengah sivitas akademika dan masyarakat secara luas," ucapnya.
KBPMT Tematik UKAW dilaksanakan secara kelompok dengan lokasi yang diajukan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yakni di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Sabu Rajua, Kabupaten TTU, Kabupaten TTS, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Sumba Tengah, dan Kabupaten Sumba Barat Daya.
"Mahasiswa yang sudah terbagi itu akan diterjunkan ke lokasi KBPM mulai besok dan didampingi DPL masing-masing dan akan melangsungkan KBPM selama dua bulan terhitung 15 Juni sampai dengan 15 Agustus 2023," ujarnya.
Dalam arahannya ia menegaskan agar semua dosen yang terlibat harus melatih mahasiswa untuk menyelesaikan programnya hingga tuntas. Tidak perlu berteori banyak di desa namun fokus kepada program yang direncanakan hingga jadi.
"Jangan hambur saja programnya. Kalau mau bantu pendataan identitas masyarakat, bantu sampai tuntas. Kunjungi semua rumah tangga maka bantu sampai mendapat apa yang menjadi harapan mereka dan menyelesaikan persoalan yang dialami. Jangan kerja bersifat sporadis," katanya. (r3)