KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Perjuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sabu Raijua melalui Dinas Perhubungan (Dishub) guna mendapatkan sarana perhubungan laut berbuah hasil.
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI memberikan satu unit kapal jenis Ro-Ro. Kapal yang rencananya tiba di Sabu Raijua pada November 2023 mendatang itu akan melayani rute Pulau Sabu – Pulau Raijua PP.
Saat ini, kapal yang oleh Bupati Sabu Raijua, Drs. Nikodemus N. Rihi Heke, M.Si diberinama Kapal Hati Rai Hawi 641 sedang dalam penyelesaian pekerjaan disebuah galangan kapal di Jakarta Utara.
Bupati Nikodemus pada Rabu (21/6) menghadiri acara penetapan lunas Kapal Bus Ro-Ro di galangan kapal tersebut. Bupati didampingi Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sabu Raijua, Dra. Utik Wibowati.
Secara spesipikasi, kapal tersebut berbahan aluminium, panjang keseluruhan 15 meter, lebar 6 meter, tinggi 2 meter, kecepatan dinas 12 knot, kecepatan percobaan 14 knot, berkapasitas 42 penumpang, dan 17 unit kendaraan roda dua.
Bupati Nikodemus dalam sambutannya pada kesempatan itu, menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya atas perhatian Pemerintah Pusat melalui Kemenhub yang telah memberikan bantuan Kapal Ro-Ro bagi daerahnya.
Bupati Nikodemus juga menguraikan tentang letak geografis Kabupaten Sabu Raijua yang berada di bagian selatan NKRI dan di lautan lepas perbatasan Indonesia dengan Australia.
“Kabupaten Sabu Raijua terletak paling selatan Indonesia dan berbatasan dengan Australia. Kalau ke Australia dengan transportasi laut hanya semalam saja. Walaupun demikian, NKRI harga mati bagi kami masyarakat Sabu Raijua,” tegas Bupati Nikodemus.
Dikatakan, Kabupaten Sabu Raijua merupakan salah satu daerah otonomi baru di Provinsi NTT yang terbentuk tahun 2009 lalu. Untuk sampai ke Sabu Raijua, alat transportasi hanya bisa melalui laut dan udara. Namun dalam satu tahun terakhir, sarana transportasi udara mulai terhenti karena yang melayani hanya dari maskapai Susi Air. Transportasi udara dari maskapai lain belum melayani karena panjang landasan bandara hanya 900 meter.
Jadi, lanjut Bupati Nikodemus, yang paling potensil untuk sampai ke Sabu Raijua adalah menggunakan kapal laut. Selama ini, ASDP dengan kapal ferry-nya telah melayani transportasi ke Sabu Raijua-Kupang dan dari beberapa kabupaten lainnya.
Selain ASDP, demikian bupati, ada juga kapal ferry cepat yang melayani. Namun, pada musim-musim tertentu, seperti musim angin barat, jalur transportasi laut tidak bisa melayani karena tingginya gelombang. Praktis, pada musim-musim tersebut, jalur transportasi laut lumpuh total.
“Walaupun demikian, kami masyarakat Sabu Raijua menganggap itu sebagai hal yang biasa saja, karena sudah biasa terjadi,” ucapnya.
Mantan Wakil Bupati ini mengapresiasi bantuan Kapal Bus Ro-Ro dari Kemenhub yang sedang dalam penyelesaian. Bagi masyarakat, lanjut Bupati Nikodemus, transportai laut sangat berpengaruh besar bagi pelayanan dan mobilitas masyarakat di daerah itu.
“Harapan besar kami adalah perhubungan laut, sehingga bantuan ini sangat berpengaruh bagi kelancaran mobilisasi masyarakat kami,” harapnya.
Keberadaan kapal Bus Ro-Ro, demikian Bupati Nikodemus, sangat membantu transportasi laut dan sangat berpengaruh terhadap koneksivitas wilayah sehingga melancarkan distribusi logistik demi menekan laju inflasi di wilayah itu.
“Kerbadaan sarana perhubungan laiut yang sudah ada dan akan ada ini sangat membantu kami sebagai daerah erpencil. Kabupaten Sarai merupakan beranda selatan NKRI dan kami memberanikan diri menyebut bahwa dari beranda selatan NKRI untuk Indonesia,” kata bupati yang akrab disapa Nick Rihi Heke ini.
“Selain melancarkan koneksivitas dan menekan laju inflasi dengan lancarnya transportasi, daerah kami menjadi tidak sepi sehingga keamanan nasional pun terjamin,” ungkapnya seraya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pengadaan Kapal Bus Ro-Ro itu.
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Transportasi Sungai Danau dan Penyeberangan Kemenhub RI, Bambang Siwoyo, ST, MT dalam sambutannya menegaskan, bantuan bagi masyarakat Sabu Raijua berupa Kapal Bus Ro-Ro membuktikan bahwa Pemerintah Pusat memberi perhatian bagi masyarakatnya.
Bambang berharap agar bantuan tersebut bisa dimanfaatkan bagi pelayanan masyarakat di daerah itu dan mendukung koneksivitas antarwilayah di Sabu Raijua. Adapun anggaran untuk pengadaan kapal tersebut berasal dari DAK Bappenas.
“Intinya kegiatan kapal ini kami sangat dukung untuk mendukung koneksivitas di Kabupaten Sarai,” kata Bambang yang mengakui pernah ke Sabu Raijua dan menyaksikan sendiri tingginya gelombang di laut Sabu.
Ia berharap, kapal Bus Ro-Ro segera diselesaikan dan paling lambat sudah berada di Sabu Raijua pada November 2023 mendatang.
“Bulan November 2023 sudah bisa selesai dan secepatnya sampai ke Sabu Raijua. Kami berharap kapal ini bermanfaat bagi masyarakat Sabu Raijua. Dan kami juga ingatkan agar jangan memuat melebihi kapasitas kapal,” pesannya.
Bambang juga berpesan bahwa kapal ini hanya untuk menghubungkan antar wilayah kecamatan, kalau ada operasional antar kabupaten, harus berkoordinasi dengan provinsi untuk proses perizinannya.
"Saya minta kepada galangan kapal yang mengerjakan kapal ini agar segera berkolaborasi dengan tim pengawas untuk mengejar target supaya bisa selesaikan tepat waktu," pungkasnya. (*/yl)