KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin) Cabang Provinsi NTT melaksanakan kegiatan seminar dan workshop Solve Emergency Problem Instantly (SEPI) di Hotel Harper Kupang, Jumat (23/6).
Hadir dalam acara ini, Penjabat Wali Kota Kupang, George Melkianus Hadjoh, Ketua Perdatin NTT dr. Frans Homalessy, SpAn-TI, Ketua IDI cabang Kupang dr. Widhytomo, SpB KBD, Dr. dt. Putu Pramana Suarjaya SpAn-TI, M.Kes, Subsp.M.N.(K), Sups.N.An.(K), Dr. dr. Bambang Pujo Semedi SpAn-TI, Subs. TI(K), Subs.An.Ped.(K), peserta Tim GE JealthCare dan PT. Citra Dian Pratama sebagai sponsor utama kegiatan.
Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat, karena itu harus diikuti secara baik. Dokter ada profesi mulia, yang dipakai Tuhan untuk menolong sesama.
"Karena itu saya merasa harus hadir dalam acara ini, acara yang penting dan bermanfaat ini," kata George.
Dia mengatakan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) S. K Lerik juga diminta agar bisa terus berkembang, terutama dengan tenaga medis agar semakin lengkap untuk menjawab kebutuhan pelayanan masyarakat.
"Terima kasih kepada panitia yang menyiapkan acara ini, terima kasih kepada semua narasumber, yang sudah datang ke Kota Kupang, untuk melihat bagaimana pembangunan dan fasilitas kesehatan yang ada di Kota Kupang, serta mau memberikan materi untuk memperkuat pengetahuan para tenaga kesehatan," jelasnya.
Dia mengatakan, Provinsi NTT sangat kaya dan hebat, karena ini jangan lagi ada yang bilang bahwa NTT miskin, karena anak-anak NTT adalah orang-orang yang hebat dan berani untuk bangkit dan berdiri tegak dengan prinsip untuk berguna bagi diri sendiri, daerah dan bagi bangsa.
Dia juga meminta agar semua masyarakat, termasuk tenaga kesehatan untuk berperan menjaga kebersihan di Kota Kupang, agar Kota Kupang semakin bersih. Dia berharap kegiatan ini akan membawa dampak yang baik untuk dunia medis.
Ketua panitia pelaksana kegiatan, dr. Ronald Melvianno, Sp.An-TI, mengatakan, The aim of emergency is a life saving, seperti diketahui bersama dalam pelatihan-pelatihan life support dikatakan time saving is a life saving. Dengan demikian, kata dr Ronald, dalam kondisi emergency diperlukan kemampuan mengatasi masalah dalam waktu yang cepat dan komprehensif untuk menghindari pasien dari ancaman kematian.
"Melatarbelakangi hal tersebut, maka kami pada hari ini mengadakan seminar dan workshop dengan judul Solve Emergency Problem Instantly (SOPI) dimana tujuannya agar tenaga kesehatan di pelayanan kesehatan primer di NTT pada khususnya dapat melakukan tindakan emergency secara cepat dengan tehnik-tehnik terupdate dan menggunakan peralatan medis yang canggih seiring dengan perkembangan dunia kedokteran di era digitalisasi saat ini," kata dr Ronald.
Selain itu, kata dia, saat ini dalam membantu tenaga kesehatan sudah tersedia alat-alat kesehatan yang multi parameter dan spesifik. Karna dalam tindakan emergency sangat diperlukan alat-alat monitoring yang tidak bersifat global dan hanya satu parameter saja sehingga dapat mengatasi masalah emergency secara cepat dan tepat.
"Pelatihan emergency seperti halnya kita analogikan seperti alat pemadam api ringan (APAR) dimana kita wajib menyediakan tetapi tidak berharap untuk menggunakannya, tetapi tidak mungkin tidak ada pasien yang membutuhkan penatalaksanaan emergency," tandasnya.
Kegiatan melibatkan peserta yang terdaftar berjumlah 173 peserta terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, dan perawat. Kegiatan berupa seminar dan workshop dengan metode tatap muka. (r2)
Editor: Intho Herison Tihu