KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Di usia yang ke-77 tahun, Polri terus bertransformasi menuju Presisi dengan berbagai upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Khusus untuk Polda NTT, terdapat dua fokus utama dalam penanganan dan pengungkapan.
Dua tugas tersebut diantaranya, penanganan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan pengamanan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024.
Masalah perdagangan orang menjadi atensi Presiden, Joko Widodo dan tengah dilakukan berbagai upaya pengungkapan oleh anggota Polri dengan melibatkan berbagai pihak.
Irjen Pol Johni Asadoma, Kapolda NTT usai memimpin upacara peringatan Hari Bhayangkara ke-77 di Alun-alun Rumah Jabatan Gubernur NTT menegaskan bahwa pihaknya sedang fokus mengungkap para pelaku perdagangan orang.
Menurutnya penanganan kasus TPPO bukan hal yang mudah karena jaringan sangat luas dan para pelaku memanfaatkan ketidak tahuan masyarakat tentang TPPO.
"Para pelaku datang dengan janji upah yang besar, masyarakat mulai tergiur. Setelah tergiur, pelaku mulai memanipulasi data diri lalu diberangkatkan. Dan ternyata sampai di tempat tujuan pekerjaan tidak sesuai lalu timbul persoalan hingga mengorbankan nyawa," sebutnya.
Untuk itu, pihaknya terus berupaya melakukan upaya pencegahan dari tingkat bahwa yakni desa hingga jaringannya. "Kita harus cek secara detail dan mencegah di setiap sel-sel proses," pinta Irjen Johni.
Disebutkan bahwa penanganan kasus TPPO tidak saja dilakukan oleh Polri tetapi melibatkan semua pihak TNI dan masyarakat. "Kita libatkan semua instansi agar mencegah di pintu-pintu keluar seperti bandara dan pelabuhan," ungkapnya.
Diakui, banyak kasus yang sudah diungkap dan tidak sedikit orang yang menjadi korban. Para pelaku kini menjalani pemeriksaan dan penahanan untuk mempertahankan perbuatannya.
"Ketika sampai di Bandara atau Pelabuhan itu sangat mencurigakan. Lalu ketika diintrogasi petugas ternyata benar," bebernya.
Sedangkan untuk Pemilu, pihaknya fokus melakukan pengawalan agar menghadirkan demokrasi yang aman dan damai. "Yang namanya pesta demokrasi pasti dilakukan dengan gembira namun harus dipastikan berlangsung dalam damai," pintanya. (r3)