JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Legenda Ajax Amsterdam dan Manchester United, Edwin van der Sar, mengalami pendarahan otak saat berlibur di Kroasia. Hal itu membuatnya terkapar dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Beberapa waktu lalu, Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun juga disinyalir mengalami pendarahan otak dan sempat tidak sadarkan diri sebelum akhirnya mendapatkan perawatan di RSUP dr. Sardjito, Jogjakarta.
Apa sebenarnya pendarahan otak dan bagaimana gejalanya? Sebagaimana JawaPos.com kutip dari situs resmi Siloam Hospital, pendarahan otak adalah pecahnya pembuluh darah arteri pada otak dan menyebabkan darah masuk ke dalam jaringannya.
Saat darah sudah masuk ke dalam jaringan otak, maka bisa berpotensi mengganggu fungsi kognitif, menyebabkan kelumpuhan, bahkan kematian. Maka dari itu, pendarahan otak termasuk dalam kondisi medis darurat.
Pendarahan otak terdiri dari beberapa jenis, antara lain:
Intraserebral: pendarahan yang terjadi pada jaringan otak.
Subarachnoid: pendarahan yang terjadi pada membran otak.
Subdural: pendarahan yang terjadi di antara lapisan selaput pelindung otak.
Epidural: pendarahan yang terjadi antara lapisan tulang tengkorak dengan lapisan pelindung otak terluar.
Sementara itu, menurut Dokter Spesialis Saraf RSI Unisma Malang, dr. Shinta Kusumawati Sp.S dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip dari situs resmi RSI Unisma, ada berbagai gejala dari pendarahan otak, di antaranya sakit kepala parah secara tiba-tiba, mual, atau muntah, penurunan kewaspadaan, kesulitan berbicara, kesulitan membaca dan menulis, penurunan kesadaran, hingga kehilangan keseimbangan.
Masih menurut Shinta, ada sejumlah penyebab seseorang mengalami pendarahan pada otak, yaitu:
1. Trauma pada kepala
Trauma pada kepala bisa terjadi karena cedera, terjatuh atau mengalami kecelakaan.
2. Tekanan darah tinggi
Jika tekanan darah tinggi tidak segera diatasi, maka dapat menyebabkan penggumpalan darah pada otak dan menyebabkan timbulnya gejala stroke.
3. Aneurisma
Aneurisma adalah melemahnya dinding pembuluh darah pada otak dan menyebabkan pembengkakan. Jika sudah membengkak, maka pembuluh darah bisa pecah dan mengakibatkan pendarahan otak.
4. Kelainan pembuluh darah
Kondisi ini terjadi akibat melemahnya pembuluh darah pada otak, biasanya terjadi pada bayi yang baru lahir dan terdiagnosis saat gejalanya muncul.
5. Amyloid Angiopathy
Amyloid angiopathy adalah kelainan pembuluh darah akibat penuaan. Awalnya mungkin hanya pendarahan ringan, namun lama kelamaan bisa menjadi pendarahan yang serius.
6. Kelainan darah
Contoh dari kelainan darah antara lain hemofilia (gangguan pembekuan darah) dan anemia sel sabit. Kelainan tersebut bisa menyebabkan pendarahan pada otak.
7. Gangguan Hati
Gangguan hati bisa berdampak buruk pada pembekuan darah dan meningkatkan tekanan darah. Jika semakin parah, dapat mengakibatkan pendarahan otak juga. Pendarahan pada otak bisa dicegah yaitu memeriksa ke dokter atau rumah sakit terdekat jika Anda mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas. Selain itu, jika anda mengalami salah satu penyebab di atas, rajinlah bekonsultasi dengan dokter, khususnya dokter spesialis saraf. (*/aln)