Bersaing dengan Ribuan Siswa di Olimpiade Nasional, SMPN 4 Langke Rembong Raih 79 Medali

  • Bagikan
Kasek SMPN 4 Langke Rembong, Wens Resman dan para guru pembimbing pose bersama siswa peraih medali olimpiade tingkat nasional (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

RUTENG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Proses tidak mengkhianati hasil. Mungkin itulah gambaran yang bisa mewakili kesuksesan para siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Langke Rembong, Kabupaten Manggarai yang sukses mendulang sebanyak 79 medali dalam lomba bidang studi tingkat nasional.

Kesuksesan anak-anak Manggarai ini diraih pada ajang Olimpiade Cerdas Pelajar Nusantara (OCPN), yang berlangsung pada Juni 2023 lalu. Pada OCPN ini ada lima mata pelajaran yang dilombakan, yakni IPA, IPS, Matematika, IPS, dan TIK. Raihan 79 medali itu terdiri dari 15 medali emas, 38 perak, dan 26 perunggu. Keberhasilan ini tidak lepas dari bimbingan para guru, orang tua juga komitmen Kepala Sekolah (Kepsek), Wens Resman.

"Dua lomba tingkat nasional ini, yakni Liga Olimpiade dan OCPN diadakan secara nasional dan berbasis online. Jumlah pesertanya ribuan karena dari seluruh Indonesia. Hasilnya, kita bisa bersaing dengan peserta lain dari seluruh Indonesia, dan buktinya SMPN 4 Langke Rembong dapat 79 medali, terdiri dari medali emas, perak, dan perunggu,” ujar Wens Resman saat menggelar jumpa pers di SMPN 4 Langke Rembong, Selasa (11/7) siang.

Dalam jumpa pers itu, Wens Resman didampingi para guru pembimbing mata pelajaran yang dilombakan, yakni Theresia Nurhayati, Melania L. Sali, Frans Suhardi, Klaudia Triani, Lucia Ika Retnaningrum, Emirensiana Lehot, Emiliana Tiby, Apollonia L. Rotok, Posma Sihombing, Dami Labur, dan Ni Wayan Putri Resnasari.

Guru lainnya, yakni Isadora Nahi, Ulrih Pajang Lamsi, Asriana B. Asar, Rodriques K. Tildy, Angelina Avia Grasiana, Laurens Suyono Labi, Karolina Y. Lawi, Arnoldus Yansen A, Siprianus Sion, Januarius Oman, dan Flaviana NC. Batumali.

Wens Resman mengatakan, dari ribuan peserta dari 38 provinsi di Indonesia, khusus dari Kabupaten Manggarai, hanya SMPN 4 Langke Rembong yang ikut. "Hasilnya sangat luar biasa. Kami sangat bangga dan senang atas capaian yang diraih anak didik kami. Keberhasilan ini tentu tak lepas dari bimbingan para guru serta dukungan orang tua," ungkao Wens yang menyebut, peserta dalam lomba ini adalah pelajar kelas 7 dan 8. "Kami selalu berkomitmen bahwa lembaga sekolah ini tetap terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui kegiatan pembelajaran di tengah arus perubahan globalisasi," tambahnya.

Salah satu guru pembimbing, Ni Wayan Putri Resnasari, mengatakan, prestasi yang diraih ini tak lepas dari semangat dan antusiasnya para siswa di sekolah tersebut. Begitu banyak siswa yang ikut berkompetisi. Apalagi waktunya lebih fleksibel. Menghadapi lomba tersebut, tidak ada persiapan yang istimewa, karena selama ini bimbingan dilakukan secara reguler. Jika melihat soal yang dilombakan, tingkat kesukaranya mudah sampai sulit.

"Soal yang ada itu, tidak keluar dari materi yang sudah kita ajarkan di sekolah ini. Kadang pada gaya bahasanya yang ada sedikit rubah. Tapi kita sangat bangga, karena anak-anak mampu mengerjakan dan mendapat skor. Bagi kami ini sangat luar biasa, dan buah dari ini semua bisa mendulang medali emas, perak, dan perunggu," kata Ni Wayan.

Salah seorang siswi kelas 8 yang menjadi peserta lomba, Yuliana Indah Pratiwi, kepada media ini mengaku bahwa soal yang ia hadapi dalam lomba itu hampir seluruhnya sudah diperoleh dari guru pembimbing. Kesukaran soal itu ada, tapi di sini lebih pada kecepatan menjawab.

Yuliana pada ajang ini mengikuti dua mata pelajaran, yakni IPA dan Matematika. Hasilnya, ia meraih medali emas pada pelajar IPA dan perak pada Matematika. "Saya begitu senang mengikuti lomba ini. Apalagi guru di sini begitu semangat membimbing kami. Soal yang ada itu rata-rata kami sudah pelajari di sekolah. Paling masalah yang kita alami itu, soal jaringan saja. Sedikit agak lelet atau loading. Saya sendiri berharap, setelah ini ada lagi kegiatan lomba, supaya bisa ikut," harap Yuliana. (*)

Penulis: Fansi Runggat

  • Bagikan

Exit mobile version