TMMD ke-117 di Desa Oenif, Kabupaten Kupang
KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus melakukan berbagai upaya untuk membantu masyarakat keluar dari masalah yang dihadapi. Untuk mewujudkan bakti TNI kepada masyarakat ini dilakukan melalui kegiatan Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Tahun 2023, wilayah Korem 161/Wira Sakti Kupang, pelaksanaan TMMD ke-117 di wilayah Kodim 1604 Kupang TMMD tepatnya di Desa Oenif, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe pada upacara pembukaan di Lapangan Upacara SD GMIT Oekona, Rabu (12/7).
Kedatangan Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, Kasrem 161/Wira Sakti, Kolonel Cpl. Simon Petrus Kamlasi, Dandim 1604/Kupang, Letnan Kolonel Inf Wiwit Jalu Wibowo, serta para tamu undangan disambut deng tutur adat (Natoni) dan tarian penyambutan dari para pemuda.
Dalam amanatnya, Wakil Bupati Jerry Manafe mengatakan bahwa TMMD selain merupakan wujud operasi Bakti TNI dalam program terpadu lintas sektoral secara terintegrasi bersama masyarakat juga sebenarnya suatu wadah untuk merawat dan mengikat kebersamaan serta gotong royong dalam mengatasi persoalan yang dihadapi bangsa.
Persoalan yang selain menitikberatkan pada ketersediaan infrastruktur yang memadai dalam memenuhi dasar masyarakat juga persoalan dalam membentuk karakter masyarakat serta pengembangan terhadap potensi daerah yang diyakini dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Kegiatan TMMD ke-117 akan memfokuskan pada kegiatan fisik berupa pembangunan sarana rehab tiga gedung kelas, jalan rabat, rumah peribadatan dan ruang perpustakaan.
Kegiatan non fisik berupa penyuluhan tentang teknologi tepat guna, wawasan kebangsaan, kesadaran hukum, rekrutmen prajurit TNI, pertanian serta kesehatan diharapkan dampak memberikan dampak positif terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat serta perubahan karakter masyarakat dalam memanfaatkan potensi daerah.
"Untuk itu, mari kita semua yang ada di Kabupaten Kupang bermanunggal menjadikan Kabupaten Kupang sebagai daerah maju mandiri dan sejahtera sesuai potensi karakteristik yang kita miliki momentum ini harus jadikan media untuk meningkatkan solidaritas dan kemajemukan kita dioptimalkan sebagai potensi pembangunan yang konstruktif," jelasnya.
Berdasarkan pengalamannya ikut dalam kegiatan TMMD di Kabupaten pada tahun lalu itu, TMMD ini tidak ada yang cacat. Semua pekerjaan dilakukan secara baik dan kualitasnya juga baik.
"Justru kualitas pekerjaan ini lebih baik dari yang dikerjakan oleh kontraktor," sebut Jerry Manafe disambut gemuruh tepuk tangan oleh semua hadirin yang hadir.
Sebagai pimpinan di Kabupaten Kupang sangat berterimakasih kepada TNI yang sudah kesekian kalinya melaksanakan TMMD dan hasilnya sangat memuaskan. Selain itu, hasil pekerjaan ini lebih besar dan baik dari anggaran yang disediakan.
"Kalau bisa kita bekerjasama dengan TNI tidak hanya saat TMMD setahun sekali tapi selalu bekerjasama dengan TNI bisa beberapa kali," ungkapnya.
Sementara Dandim 1604/Kupang, Dandim 1604/Kupang, Letnan Kolonel Inf Wiwit Jalu Wibowo selaku Dansatgas menyebut kegiatan TMMD ini berlangsung selama 30 hari ke depan, termasuk dalam pendampingan terhadap anak-anak yang alami stunting serta memberikan makanan yang bergizi bagi anak-anak yang alami stunting.
"Terkait dengan keinginan Pemerintah Kabupaten Kupang bekerja sama dengan TNI, artinya bahwa Pemerintah Kabupaten Kupang telah mempercayai kita," kata Dandim.
TNI sebagai pelaksana dari UU Nomor 34 Tahun 2004 yaitu membantu percepatan pembangunan daerah. " Kita mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Daerah jadi kita jalankan kepercayaan yang diberikan dengan baik," ungkapnya.
Tokoh Masyarakat Desa Oenif, Dominggus Boki, mengaku sangat bersyukur karena TNI melaksanakan TMMD yang telah membantu masyarakat di Desa Oenif, Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang.
Dirinya sangat berharap kepada pemerintah untuk mengerjakan jalan rusak. Jika hujan potensi rawan longsor.
"Kalau jalan putus kami jalan kaki menyebrang ke Desa tetangga baru naik mobil lagi," katanya.
Terdapat enam desa yang memanfaatkan ruas jalan itu. Jika putus maka warga enam desa sangat kesulitan jika ingin pergi ke Kota Kupang. (r1)
Editor: Intho Herison Tihu