KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Warga desa di wilayah Mataru, Kabupaten Alor berterimakasih karena Pemerintah telah mewujudkan impian mereka meningkatkan kualitas jalan di wilayah itu dengan konstruksi hotmix.
Jalan utama yang menghubungkan Desa Mataru Utara dan Mataru Barat ke Kalabahi ibukota Kabupaten Alor sepanjang 6 kilometer yang dinantikan warga selama segera berubah menjadi jalan hotmix. Total dana yang digunakan untuk mengerjakan jalan ini senilai Rp 10,5 miliar, bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2023. Pengerjaan jalan ini diawasi langsung Dinas PUPR Provinsi NTT.
Sejumlah warga Mataru kepada Jurnalis Warga pada bulan Juni 2022 pernah melontarkan harapan agar jalan tersebut segera ditingkatkan kualitasnya. Dan bersyukur, tahun ini harapan warga akhirnya bisa terealisasi.
Jim Moilegi, salah satu warga Desa Mataru Utara kepada Jurnalis Warga menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada pemerintah karena setelah menunggu bertahun-tahun, jalan utama yang mereka lalui setiap hari bakal segera mulus.
"Kami sebagai masyarakat berterimakasih kepada pemerintah yang sudah menjawab harapan kami dengan jalan butas (Hotmix) ini. Kami berharap kontraktor yang kerjalan jalan ini memperhatikan kualitasnya sehingga bisa bertahan hingga 20 tahun ke depan. Jalan ini merupakan akses utama kami warga menjual hasil-hasil bumi ke kota," katanya.
Kepala Dusun B, Desa Mataru Utara, Kecamatan Mataru, Adolf Maruli yang diwawancarai terpisah juga menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada Pemerintah Kecamatan Mataru, Pemerintah Kabupaten Alor, dan Pemprov NTT melalui Dinas PUPR yang sudah mengalokasikan dana sebesar Rp 10,5 miliar untuk mengaspal jalan yang menghubungkan Desa Mataru Utara dan Mataru Barat ke Kalabahi, Ibukota Kabupaten Alor.
Adolf berharap agar rekanan yang mengerjalan jalan ini memperhatikan kualitas material yang digunakan agar jalan ini bisa dirasakan manfaatnya oleh seluru warga Mataru dalam jangka waktu lama.
"Apalagi jalan ini merupakan akses utama warga dalam menjual hasil-hasil bumi atau komoditas pertanian dan perkebunan ke kota Kalabahi," pungkas Adolf.(*)
Penulis: Frendy Atakama, Jurnalis Warga