KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR. CO.ID-Tinggal menghitung hari, Umat Islam memasuki pergantian tahun dari 1444 Hijriah ke 1445 Hijriah/ 2023 M, tepat pada tanggal 19 Juli 2023.
Tak ingin melewatkan momentum ini, Jemaah Mushola Jamiatul Avia menggelar aneka lomba bernuansa religi yang melibatkan anak-anak dan remaja.
Kegiatan lomba religi merupakan perdana digelar Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, Kota Kupang.
Aneka lomba religi yang digelar itu mendapatkan respon positif dari masyarakat. Dengan segala keterbatasan yang ada, lomba religi berhasil digelar selama lima hari yakni 15-19 Juli 2023.
Perlombaan berpusat di Halaman Mushola Jamiatul Avia dengan mengusung tema ''Sejarah Tahun Baru Hijriah dan Semangat bulan Muharram Sebagai Sarana Meningkatkan Kepedulian Sosial".
Ketua Panitia, Sersan Mayor (Serma) Muhammad Haleem Haryadi, mengatakan puncak kegiatan akan berlangsung pada tanggal 19 Juli 2023 yang merupakan Tajuk Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah.
Dijelaskan bahwa tujuan kegiatan lomba religi ini untuk menumbuhkan kembali rasa kecintaan kepada Islam khususnya kepada anak-anak remaja yang merupakan generasi penerus bangsa.
"Pelaksanaan kegiatan lomba religi ini merupakan kesepakatan jemaah Mushola Jamiatul Avia dan atas dukungan serta sumbangsih dari jemaah serta pihak terkait lainnya," sebutnya.
Ditambahkan, lomba religi ini terbagi dalam tiga kategori mata lomba diantaranya lomba adzan lomba hafalan Alquran dan lomba kultum (tausiyah/penceramah).
Serangkaian lomba ini juga sebagai wadah untuk melatih mental anak-anak dan meningkatkan bakat serta kemampuan yang dimiliki.
"Jika ada perlombaan yang lebih besar lagi seperti STQ dan MTQ tingkat Kota Kupang, Provinsi maupun tingkat Nasional anak-anak ini mereka sudah punya bekal untuk ikut berpartisipasi," pintanya.
Perlombaan ini diikuti oleh anak-anak usia sekolah dasar sampai tingkat remaja dalam hal ini Sekolah Menengah Atas (SMA). Peserta merupakan delegasi dari perwakilan masjid dan mushola see-kecamatan Alak.
"Jumlah peserta yang mendaftar dari tiga mata lomba itu berjumlah 63 orang peserta. Untuk pendaftarannya gratis, namun dari pihak panitia ada memberikan hadiah-hadiah menarik bagi para peserta lomba," imbuhnya.
"Semoga dengan lomba ini dapat meningkatkan rasa kecintaan kepada Islam sekaligus meningkatkan potensi dan kemampuan anak-anak serta remaja. Kami berterima kasih kepada warga dan jemaah serta donatur yang telah mendukung menyukseskan lomba religi ini," tambahnya.
Mata lomba yang dinilai yakni lomba adzan untuk anak-anak dan remaja putra-putri. Lomba kultum atau penceramah untuk remaja putra putri. Sementara hafalan Alquran itu terbagi menjadi dua yaitu kategori anak-anak dan remaja.
Ajang lomba religi ini juga sebagai motivasi agar Masjid-masjid lain di Kota Kupang juga menggelar lomba-lomba religi seperti ini. "Harapan kami sebagai panitia kegiatan ini dapat terus berlangsung setiap tahun dan menjadi kalender tetap Mushola Jamiatul Avia untuk menggelar lomba religi ini dalam rangka menyambut 1 Muharram," harapnya.
Sementara salah satu Pengurus Yayasan Jamiatul Avia, Soleman Djumadi mengatakan bahwa lomba-lomba religi para peserta yang juara diberikan hadiah sebagai bentuk penghargaan dan memotivasi anak-anak untuk terus belajar dan berprestasi. Paling terpenting adalah menciptakan generasi islami yang bertakwa kepada Allah SWT.
" Kita akan mengagendakan lomba religi ini rutin setiap tahun sehingga memicu bakat dan kemampuan yang dimiliki," jelasnya.
Ustad Ferry, selaku Juri Lomba Adzan mengatakan bahwa terdapat beberapa penilaian yang diberikan kepada peserta lomba, meliputi, Makharijul huruf, lantunan suara dan penjiwaan.
" Kami masih rekap nama yang masuk final sehingga yang berhak ke final ada tiga peserta," ujarnya.
Dirinya berharap lomba religi seperti ini terus digelar setiap tahun sehingga memicu semangat dan kemauan anak-anak untuk mengikuti lomba bernuansa religi. Selain itu, membentuk karakter generasi yang islami dan cinta Alquran.
Zahra Sukiman Ta'a, salah satu orang tua dari anak yang mengikuti lomba adzan mengaku sangat bersyukur dengan adanya lomba ini. "Anak saya baru berusia 7 tahun," ujarnya.
Lomba ini bisa melatih mental anak. Kalah menang itu tidak menjadi prioritas utama. "Semoga anak saya menjadi anak yang Soleh dan mendakwahkan agama Islam dan terus mengumandangkan adzan," harapnya.
Sufyanto Minggele, selaku orang tua dari Fatimah Syafa Minggele, Siswi Kelas VIII C MTS Plus Nurul Iman Oebobo, mengatakan bahwa kegiatan lomba religi ini sangat bermanfaat. Menurutnya lomba seperti ini sangat jarang digelar.
"Harapan kami sebagai orang tua, lomba religi ini terus digelar setiap tahun, tidak hanya digelar Jemaah Mushola Jamiatul Avia tetapi Masjid dan Mushola di Kota Kupang," harapnya.
Lomba religi ini dapat melatih mental anak-anak dan publik speaking. Semoga PHBI Kota Kupang juga dapat menggelar lomba religi seperti dalam rangka menyambut hari besar Islam. (r1)
Editor: Intho Herison Tihu