KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Magang atau praktek di dunia usaha (Dudi) tidak saja dilakukan oleh para pelajar tetapi juga dilakukan para guru. Seperti halnya 20 orang guru akan melakukan magang di empat hotel di Kota Kupang.
Para guru ini merupakan peserta Program Upskilling dan Reskiling kelas Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP) E pada Pusat Belajar SMK Negeri 1 Kupangm Tahun 2023.
Peserta diketahui berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka akan menjalani masa magang selama delapan hari terhitung tanggal 20-28 Juli di empat hotel di Kota Kupang yakni hotel Kristal, Neo Aston, Naka dan Sotis.
Program upskilling dan reskilling ini bertujuan untuk untuk melatih kemampuan yang dibutuhkan saat ini agar bisa bekerja lebih efektif, efisien,dan tetap relevan serta memberikan pelatihan untuk menjalani peran atau posisi baru yang berbeda dengan saat ini.
Kepala SMK Negeri 1 Kupang, Mixon Rudolf Nicolas Abineno usai menerima para peserta di Hotel Sahid T-more Kupang, Rabu (19/7) menjelaskan, para guru sebelumnya melakukan pendaftaran dan mengikuti pembelajaran secara online selama dua minggu. Selanjutnya dilanjutkan dengan tahap magang.
“Jadi ini adalah guru-guru perkantoran yang berasal dari NTB sebanyak enam orang dan 15 orang dari NTT. Kelas yang dipilih adalah penanganan rapat di setiap industry,” katanya.
Dikatakan, SMK Negeri 1 Kupang merupakan pusat pendidikan dan pelajaran Upskilling dan Reskiling yang ditetapkan oleh Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bidang Bisnis dan Pariwisata.
“Kita berharap agar para guru ini terlibat langsung mengatur rapat selama kurang lebih dua minggu dan bisa menerapkan ilmunya ketika kembali di sekolah sehingga siswa lebih paham terkait dengan system kerja di dudi,” harapnya.
Lanjutnya, usai menjalani magang para peserta akan dilanjutkan dengan pengujian sertifikasi selama tiga hari terhitung tanggal 29-31 Juli. “Tiga hari ini mereka akan ditentukan sudah berkompeten atau belum . Kita yakni sudah berkompeten karena para guru ini sudah melakukannya bertahun–tahun dan kini sebagai pelaku,” tambahnya. (r3)