Upaya Peningkatan Ekonomi Masyarakat Desa Tanah Merah
KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang melalui Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) kembali melakukan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Tanah, Kecamatan Kupang Tengah.
Kali ini nelayan dan wanita GMIT Siloam Oebelo Kecil menjadi sasaran pelatihan. Sesuai potensi perikanan yang dimiliki, Dr. Anderias J.F. Lumba, S.Pd, M.Pd selaku Ketua Tim dan Dra. Anggreini D.N. Rupidara, M.Si., Ph.D dan Fransina Thresiana, S. Pd., M.Pd selaku anggota tim memilih mengembangkan ekonomi masyarakat melalui pembuatan kerupuk ikan.
Tujuan dari PKM ini menghasilkan peningkatan kapasistas perekonomian, peningkatan pengetahuan pembuatan kerupuk dan peningkatan kerjasama UKAW dan mitra.
Kerupuk ikan menjadi solusi yang ditawarkan kepada nelayan dan wanita GMIT sebab, banyak hasil tangkapan nelayan namun kurangnya minat beli serta tidak tersedianya pesaran. Akibatnya, ikan hanya bisa dikeringkan lalu dijual dengan harga yang lebih murah.
Kegiatan pelatihan yang dilangsungkan di Gereja Siloam Oebelo Kecil, Selasa (18/7) itu mendapat antusias dari puluhan ibu-ibu dan wanita GMIT. Pelatihan tersebut ikut dibantu para mahasiswa yang sedang mengikuti KBPM di wilayah itu.
Ketua Tim PKM Dr. Anderias J.F. Lumba, S.Pd, M.Pd disela-sela kegiatan menjelaskan timnya mendapat tugas PKM untuk dilakukan pelatihan terkait pengolahan ikan kakap menjadi kerupuk ikan.
"Kita libatkan ibu-ibu di sini sebagai penghasil ikan yang luar biasa dan juga mahasiswa," katanya.
Dijelaskan, pihaknya berusaha memberikan pemahaman kepada ibu-ibu tentang kegunaan dan manfaat konsumsi ikan bagi tubuh serta kesehatan. "Jika kita ingin sehat, pertumbuhan anak bagus dan memiliki kemampuan serta kecerdasan yang baik maka harus mengkonsumsi ikan," ungkap dosen PJKR itu.
Ditambahkan, kehadiran UKAW Kupang melalui PKM sebagai bentuk mempersiapkan ibu-ibu melalui pendamping dan pelatihan agar ikan yang diperoleh tidak hanya dijual tetapi bisa diolah menjadi kerupuk ikan yang bernilai ekonomis.
"Kita berikan pemahaman kepada masyarakat disini bahwa ikan itu tidak sebatas dijual tapi bisa diolah lagi dengan produk yang berbeda dan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat," pintanya.
Anggreini D.N. Rupidara, M.Si.,Ph.D dalam kesempatan tersebut menambahkan potensi di Desa Tanah Merah merupakan potensi yang diharapkan oleh NTT yakni ikan kakap karena memiliki nilai jual yang tinggi di pasar nasional.
"Kami tawaran solusi pembuatan kerupuk ikan untuk memberikan nilai tambah bagi nelayan karena ikan kakap adalah salah satu ikan malah tetapi kenyataannya disini hanya dijual di pinggir jalan bahkan ada yang tidak bisa dijual," katanya.
Disebutkan, tingkat sumber protein dan asam lemaknya sangat bagus bagi kesehatan anak karena mengandung omega-3. Potensi ini dimiliki masyarakat Desa Tanah Merah, untuk itu perlu dikembangkan agar dapat membantu ekonomi masyarakat serta pertumbuhan anak.
"Solusi yang kita tawarkan ini yang dapat kami lakukan kepada ibu-ibu," pintanya.
"Hal sederhana ini yang bisa kita lakukan agar masyarakat bisa mempraktekkan atau memproduksi lebih banyak lagi. Masyarakat tidak saja menjual ikan secara gelondongan lagi tapi bisa memproduksi produk baru dengan harga jual lebih tinggi atau bernilai ekonomis," tambah Fransina Thresiana, S. Pd., M. Pd yang juga anggota tim PKM.
Ketua Majelis GMIT Siloam Oebelo Kecil, Pdt Medi Oematan S.Th, pada kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada UKAW yang terus hadir membantu meningkatkan ekonomi masyarakat melalui PKM.
Dikatakan pengolahan pembuatan kerupuk ikan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kapasistas nelayan dan wanita GMIT Siloam Oebelo Kecil sebagai produk yang dijadikan salah satu alternatif pemanfaatan potensi lokal dalam peningkatan ekonomi.
"Hal ini juga dapat meningkatan penanganan kesehatan, ketahanan ekonomi dan pangan keluarga. Produk yang dihasilkan ini sangat mudah karena memanfaatkan potensi yang ada di Desa Oebelo Kecil dalam bidang perikanan," pintanya.
Disebutkan bahwa banyak masyarakat yang menjadi nelayan karena desa ini berada di dekat pantai. Hasil dari nelayan sering dalam pemanfaatnya hanya secara sederhana yakni dijual atau diolah seadanya untuk dikonsumsi. Ikan dalam pemanfaatannya hanya dimasak untuk dimakan tidak ada pemanfaatan yang beragam.
"Dengan adanya pelatihan pengolahan krupuk ikan ini diharapkan adanya peningkatan pengetahuan serta meningkatnya taraf hidup masyarakat dalam perekonomian," sebutnya. (r3)