Cabor Bermotor Loloskan 3 Atlet ke PON Aceh-Sumut 2024, Gavriel Novanto: Ini Sejarah

  • Bagikan
Ketua IMI NTT, Gavriel Novanto (kanan) bersama dua atlet BM, Cerino Putra Nasta Nugroho dan Roberto Angkasa Laa Ull di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor Jawa Barat, Selasa (25/7). (FOTO: IMI NTT FOR TIMEX)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Tiga dari empat pebalap yang dikirim pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ke ajang kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI-2024 Aceh-Sumatera Utara sukses mendulang tiket ke ajang multi even nasional empat tahunan itu.

IMI NTT yang kini dipimpin Gavriel Novanto boleh dikata sukses mencatatkan sejarah baru olahraga bermotor karena kesuksesan meloloskan tiga atletnya ke PON XXI-2024 Aceh-Sumut. Disebut sejarah karena selain meloloskan lebih dari satu atlet, kali ini dua dari tiga pebalap yang lolos PON itu bermain pada kategori lomba yang belum pernah diikuti NTT di Cabor Bermotor. Kategori dimaksud adalah Grasstrack atau balapan dengan track/lintasan tanah.

Sebagaimana diketahui, pada ajang PON, NTT pernah meloloskan atlet Cabor Bermotor pada PON XVI/2004 di Palembang, Sumatera Selatan, dengan pembalap atas nama Radial Abubakar yang turun di jenis lomba road race. Lalu pada PON XVII/2008 di Kalimantan Timur (Kaltim), NTT kembali meloloskan pembalap Rey Ratukoreh juga diarena road race atau balapan jalan raya.

Sayangnya, prestasi meloloskan atlet di dua PON berturut-turut itu terhenti ketika PON XVIII/2012 di Pekanbaru, Riau, NTT tak lagi berhasil meloloskan atletnya. Saat itu, Rey Ratukoreh yang masih pada puncak prestasinya justru membela Provinsi DKI Jakarta karena kelalaian NTT sendiri yang tak mempedulikan atlet ini.

Pembalap GTX asal Kabupaten TTS, Juan Bana melakukan jumping saat kualifikasi PON Cabor Bermotor di Sirkuit Cargloss Citeurup, Bogor, Jawa Barat, Minggu (30/7). Juan bersama rekannya Chentyo Malelak menjadi atlet pertama NTT yang bakal berlaga di arena PON jenis lomba GTX. (Capture Livestreaming IMI)

Pada PON XIX/2016 di Bandung, Jawa Barat, lagi-lagi NTT tanpa atlet dari Cabor Bermotor. Hal tersebut berlanjut pada PON XX/2020 di Papua yang dihelat pada tahun 2021, dimana NTT kembali tak meloloskan atlet dari Cabor Bermotor.

Kini, harapan itu datang ketika Kualifikasi PON yang berlangsung di Sirkuit Karting Sentul, Bogor, dan arena Grasstrack di Sirkuit Cargloss Citeurup, Bogor, Jawa Barat, 26 - 30 Juli 2023, tiga dari empat atlet yang disertakan pada ajang PraPON ini sukses merebut tiket PON XXI/2024 yang akan berlangsung pada September 2024 mendatang.

BACA JUGA: IMI NTT Kirim Empat Pembalap Ikut Pra PON, Ini Profilnya

BACA JUGA: Adventure IMI NTT dan Sensasi Wisata Berkemah di Fulan Fehan

Ketiga atlet bermotor NTT yang resmi lolos PON setelah melewati babak kualifikasi di Bogor, yakni Cerino Nugroho yang berlaga di kategori balap motor (BM) jalan raya kelas Bebek Modifikasi Perorangan, dan dua pembalap Grasstrack (GTX), yakni Chentyo Malelak yang bermain di Kelas Standart Perorangan 155cc dan Juan Demitrio R. Bana di Kelas Modifikasi 155cc Perorangan.

Linoensem Ndaomanu, salah satu pengurus IMI NTT yang juga Ketua Kontingen Bermotor NTT, ketika dihubungi pertelepon, Minggu (30/7) menyampaikan kegembiraan dan rasa terima kasihnya atas dukungan Ketua IMI NTT dan juga doa masyarakat NTT, tiga pembalap bisa lolos ke PON. Sementara satu atlet lain yang turun di kategori BM, yakni Roberto A. A. La'a Ull tidak lolos ke PON.

"Ya, kita bawa empat atlet Bermotor ke PraPON, yang sudah lolos tiga orang, yakni Cerino Nugroho di kategori Balap Motor dan Chentyo Malelak serta Juan Bana di kategori Grasstrack. Sementara satu orang tidak lolos," sebut Linoensem yang akrab disapa Anus Ndaomanu ini. "Sandainya Eros (Roberto La'a Ull, Red) tidak jatuh pasti NTT lolos empat pembalap. Namun saat QTT di lap ke-12 dari total 25 lap balapan, Eros terjatuh sehingga tidak melanjutkan lomba," tambah Anus yang didampingi tim official Charles Foeh dan Abba Maman.

Anus mengatakan, penampilan para pembalap NTT di arena PraPON kali ini sangat luar biasa, meski minim pengalaman dan skill, namun anak-anak NTT mampu tampil bersaing dengan para pembalap yang sudah punya nama dan diperhitungkan di Indonesia maupun Asia.

"Kita patut acungi jempol untuk pembalap kita, karena walau mereka baru pertama tampil di ajang PraPON, namun mental mereka luar biasa. Di Balap Motor itu, pembalap kita harus berhadapan dengan pembalap tingkat Asia, begitu juga di Grasstrack ada pembalap MXGP, tapi anak-anak kita luar biasa, mereka bisa dapat posisi yang baik sehingga bisa lolos PON," tutur Anus Ndaomanu.

Juan Bana (kanan) bersama Chentyo Malelak (kiri) foto bersama pimpinan Yamaha yang mensupport motor pabrikan bagi para pembalap dan pemilik Sirkuit Cargloss usai balapan. (FOTO: ISTIMEWA)

Di kategori GTX, ada satu nomor yang tidak diikuti pembalap NTT, yakni nomor beregu. "Untuk nomor beregu kita tidak ikut. Kita fokus di nomor perorangan saja," pungkas Anus.

Terpisah, Ketua IMI NTT, Gavriel Novanto mengapresiasi perjuangan kontingen NTT terutama keempat pebalap yang dikirim ke arena PraPON, dimana sukses meraih tiga tiket PON Aceh - Sumatera Utara. Ini bukti bahwa olahraga otomotif NTT sedang berkembang ke arah yang lebih baik.

"Kita mohon dukungan semua pihak agar ketiga pebalap yang telah meraih tiket bisa tampil lebih baik lagi di PON nanti. Karena ini sejarah Cabor Bermotor bisa loloskan tiga pebalap ke PON," jelas Gavriel dalam keterangan tertulisnya, Minggu (30/7).

Gavriel berpesan kepada ketiga pebalap yang lolos PON agar lebih giat lagi berlatih, baik skill maupun fisik sehingga apa yang diharapkan pada PON Aceh - Sumatera Utara 2024 nanti bisa tercapai. "Bagi yang belum lolos harus tetap percaya diri karena mereka merupakan simbol kebangkitan otomotif di NTT," tutup Gavriel. (r3/aln)

  • Bagikan

Exit mobile version