KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Sepuluh orang mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang terpilih untuk mengikuti Program Community Outreach Program (COP) atau KKN Internasional di Mojokerto, Jawa Timur.
Program ini berlangsung sejak 12 Juli hingga 6 Agustus 2023 dan dilaksanakan di tiga desa yaitu Dusun Geneng, Desa Kebontunggul dan Desa Rejosari.
KKN dengan semangat kerjasama lintas budaya itu ini, para mahasiswa di bimbingan dosen pendamping Maria Regina Jaga, S.Pd., M.Pd., MS.ECE, dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris.
"Kesepuluh mahasiswa UNWIRA ini turut serta dengan sepenuh hati dalam berbagai proyek yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dan memperbaiki kondisi lingkungan sekitar," ujar Maria Regina Jaga.
Dijelaskan kegiatan-kegiatan yang dilakukan yakni Mempopulerkan Bisnis Lokal dan Pertukaran Budaya. Para peserta COP fokus pada proyek non-fisik, termasuk memberdayakan bisnis makanan lokal "Mekar-Jaya" di Dusun Geneng.
Selain itu, mahasiswa terlibat dalam proses belajar mengajar Bahasa Inggris, dan menyelenggarakan acara Culture Day yang meriah. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesempatan ekonomi dan merayakan keragaman budaya kaya di daerah tersebut.
Sedangkan di Desa Kebontunggul, mahasiswa KKN ini melakukan upaya meningkatkan Pendidikan dan Infrastruktur, di mana fasilitas pendidikan terbatas, mahasiswa UNWIRA ini mengerjakan proyek fisik dan non-fisik.
"Mereka bekerja untuk memperbaiki sistem penjernihan air dan fasilitas penyimpanan air, serta memberikan pengajaran Bahasa Inggris dan Matematika di sekolah-sekolah setempat. Selain itu, mereka memberikan panduan dan dukungan untuk pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)," katanya.
Sementara di Desa Rejosari juga meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Infrastruktur guna menghadapi berbagai tantangan, termasuk fasilitas toilet yang kurang memadai, jalan-jalan yang sempit, dan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan yang masih rendah di kalangan warga.
"Untuk mengatasi masalah-masalah ini, para peserta COP melakukan berbagai proyek fisik. Mereka memasang paving untuk jalan-jalan desa, meningkatkan area depan Balai Desa, merenovasi bangunan sekolah, dan memperbaiki fasilitas di masjid. Sementara itu, proyek non-fisik meliputi pengajaran Bahasa Inggris dan Matematika di sekolah dasar, pelatihan manajemen keuangan, dan acara Culture Day yang mengesankan," katanya.
Semangat Kolaborasi Internasional
COP di Mojokerto bukan hanya inisiatif lokal dengan mencerminkan semangat kolaborasi internasional. Sebanyak 104 mahasiswa dari enam negara berbeda, termasuk Belanda, Jepang, Korea, Singapura, Taiwan, dan Indonesia, bergabung di bawah tema "Keep Blessing the Nations."
Partisipasi UNWIRA dalam program ini menegaskan komitmen Universitas untuk membentuk warga dunia yang aktif berkontribusi bagi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Dedikasi, kecerdasan, dan pertukaran budaya yang ditunjukkan oleh para mahasiswa selama program ini menyoroti pentingnya pendidikan dalam mempromosikan pemahaman lintas budaya dan pembangunan masyarakat yang berkelanjutan.
Kegiatan COP yang akan berakhir pada tanggal 6 Agustus 2023 ini telah meninggalkan dampak positif yang luar biasa pada masyarakat Mojokerto khususnya tiga desa tersebut dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang untuk menjadi individu yang peduli sosial. (r3)