Berlakukan Lintasan Baru, Pemohon SIM C Meningkatk

  • Bagikan
PRAKTIK. Kapolresta Kupang Kota Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto ketika melakukan praktik lintasan S di Sat Lantas Polresta Kupang Kota, Rabu (9/8). (FOTO: ISTIMEWA).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polresta Kupang Kota mulai memberlakukan ujian praktik SIM C dengan lintasan baru berpola S. Dengan menerapkannya aturan baru ini, animo pemohon untuk pembuatan SIM C di Kota Kupang mengalami peningkatan.

Kasat Lantas Polresta Kupang Kota, Kompol Imanuel Zacharias ketika dikonfirmasi mengaku lintasan S itu sudah diberlakukan kurang lebih satu Minggu.

Rute ujian praktik SIM C sepeda motor telah diubah dari zig-zag dan 8 menjadi rute S. Hasilnya, lebih banyak pemohon yang lolos ketimbang gagal karena sirkuit atau lintasan baru lebih mudah.

"Banyak masyarakat yang mengajukan permohonan pembuatan SIM C karena ujian praktiknya sudah semakin mudah," katanya.

Ia menjelaskan empat tahap ujian yang diberikan ke pemohon, yakni mulai dari uji rem keseimbangan hingga reaksi menghindar. "Yang pertama adalah rem keseimbangan, kemudian U-turn memutar balik, kemudian membentuk huruf S, terakhir reaksi menghindar," jelasnya.

"Kecepatannya untuk uji praktik yang pertama, uji rem keseimbangan itu minimal 30 km per jam. Kemudian yang U-turn nggak pakai kecepatan, di huruf S nggak pakai kecepatan," tambahnya.

Dia juga menjelaskan, para peserta yang gagal pada ujian praktik SIM C dapat mengikuti ujian kembali pada hari yang sama. Namun, jika gagal lagi, dapat mengikuti latihan.

"Yang tidak kita berikan edukasi dan pemahaman agar bisa ikut ujian lagi, Umpama hari ini gagal, diberi kesempatan," katanya.

Ketika ditanya terkait perubahan lain, Kompol Imanuel mengaku tida ada perubahan sistem ujian. Perubahannya hanya pada lintasan. Untuk biaya dan mekanisme tes tidak ada perubahan. 

Sementara Adi, salah satu pemohon asal Kelurahan Sikumana mengaku sudah dua kali melakukan tes. Tes pertama dirinya dinyatakan tidak lulus. Ketidak lulusannya itu pada praktik pola 8.

"Lintasan S ini lebih mudah. Kalau lintasan itu menurut saya sulit dan tidak masuk akal," katanga.

Ia menilai, lintasan SIM C yang diadopsi sekarang lebih relevan dengan kondisi jalan raya di Indonesia. Sehingga, output-nya bisa diterapkan langsung untuk kehidupan berkendara sehari-hari. (r3)

  • Bagikan