Bupati Sumba Timur Tanam Tomat Gustavi, Aplikasi SIKEPANGMAS Bantu Petani Pantau Cuaca

  • Bagikan
Bupati Sumba Timur, Kristofel Praing melakukan penanaman anakan tomat Gustavi secara simbolis di lahan milik Poktan Tekad Makmur, Desa Kataka. Tampak anggota DPRD NTT, Ketua TP PKK dan para pimpinan OPD Setda Sumba Timur. (FOTO: Diskominfo Sumba Timur)

WAINGAPU, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing, M.Si mengikuti kegiatan penanaman anakan tomat Gustavi secara simbolis bersama kelompok tani (Poktan) Tekad Makmur, Desa Kataka, Kecamatan Kahaunguweti, Kabupaten Sumba Timur. Hadir pula dalam kesempatan itu, anggota DPRD NTT, Rambu Konda A. Praing, S.Farm, Ketua TP PKK Kabupaten Sumba Timur, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Sumba Timur, para Pimpinan Perangkat Daerah, Kepala BP3K Kahaunga Eti, Penyuluh Pertanian, Kepala Desa Kataka, Dusun, dan anggota Poktan Tekad Makmur.

Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Timur telah mengembangkan aplikasi SIKEPANGMAS atau Aksi Ketahanan Pangan Masyarakat. SIKEPANGMAS ini merupakan Revolusi Pertanian Digital guna mewujudkan prediksi cuaca akurat untuk kesejahteraan petani Sumba Timur. Aplikasi ini telah membuktikan diri sebagai alat penting dalam membantu petani di Sumba Timur menghadapi perubahan cuaca yang semakin tidak terduga.

Inisiatif yang digagas melalui Instruksi Bupati Sumba Timur Nomor: 624/DISTANPANG.521/624/X/2022 ini adalah hasil dari kolaborasi antara Pemerintah Daerah Sumba Timur, lembaga sains dan teknologi, serta dukungan dari USAID.

Aplikasi SIKEPANGMAS menggunakan teknologi prediksi iklim dengan akurasi tinggi, menggabungkan data satelit dan data lapangan untuk menghasilkan kalender tanam yang lebih aman dan terkontrol.

Dalam kalender ini, petani dapat memperoleh informasi cuaca, suhu, arah angin, dan kelembaban desa mereka setiap jam hingga tujuh hari ke depan.

Selain membantu petani dalam menentukan waktu tanam dan menjaga tanaman dari serangan hama, aplikasi ini juga memberikan kemampuan "memprediksi" kerentanan suatu daerah terhadap bencana banjir, kekeringan, dan longsor.

Tingkat akurasi aplikasi yang mencapai 80-90 persen membuatnya menjadi alat yang handal dalam perencanaan pertanian dan pengelolaan bencana.

Dalam menghadapi perubahan iklim, seperti dampak El Nino, aplikasi SIKEPANGMAS telah membuktikan nilainya. Data dari aplikasi ini mengungkapkan bahwa dua kecamatan di Sumba Timur, yaitu Hahar dan Kahaungu Eti, telah mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) selama 60 hari berturut-turut.

Mengantisipasi hal tersebut, pada Selasa (8/8/2023) lalu, Bupati Khristofel Praing melakukan langkah konkrit di sektor pertanian dengan bantuan brigade alat mesin pertanian (Alsintan) untuk mengolah/mengairi lahan dan bibit hortikultura. Langkah ini ditandai dengan penanaman bawang secara simbolis dan penyerahan bibit hortikultura ke Kelompok Tani Tekad Makmur di Desa Kataka, Kecamatan Kahaugu Eti.

Selain memberi bantuan fisik, Bupati Sumba Timur juga mendorong petani untuk memanfaatkan aplikasi SIKEPANGMAS secara optimal. Aplikasi ini diharapkan dapat menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan produktivitas pertanian, memungkinkan petani untuk membuat keputusan yang lebih cerdas berdasarkan informasi yang akurat dan terpercaya.

Bupati Kristofel menegaskan bahwa pemerintah terus berkomitmen untuk mendukung petani dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Dengan menggabungkan upaya pemerintah dan teknologi, diharapkan sektor pertanian dapat tetap produktif dan berkelanjutan, memastikan keamanan pangan bagi masyarakat. (*/opi)

  • Bagikan