ADONARA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Dr. Frans Aba, SE yang merupakan calon Gubernur NTT 2024 menghadiri acara keagamaan di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Selasa (15/8). Frans hadir dan mengantar sendiri salib ke Kapela Stasi Sta. Maria dari Kanak-Kanak Yesus, Ariona, Adonara.
Menariknya, dalam acara itu, Frans Aba didampingi keluarga muslim yang berada di Pulau Adonara. Lebih istimewanya lagi, Raja Larantuka, Raja Don Martinus DVD beserta keluarga besar Kerajaan Larantuka hadir mendampingi Frans di momen religius itu.
Sebelumnya, Raja Larantuka Don Martinus DVG mengukuhkan Fransiskus Lara Aba sebagai anak Lewotanah dalam ritual adat di Istana Raja Larantuka. Raja Don Tinus beserta keluarga kerajaan, para tetua adat suku-suku terkait, menerima dan menyambut Frans Aba sebagai anak dalam Istana Raja.
“Hari ini Ama Frans Aba resmi jadi anak Lewo, anak Lamaholot, dan anak saya. Karena itu kita semua mendukung, mendoakan, sehingga niat baik ama Frans Aba menjadi Gubernur NTT tercapai dan bisa memimpin NTT dengan baik untuk masyarakat NTT semuanya," kata Raja Don Tinus di Istana Kerajaan Larantuka, Selasa (15/8/2023).
Kegiatan pengantaran salib berlangsung dalam beberapa tahap di titik-titik sentral wilayah religius Keuskupan Larantuka. Salib besar yang sudah diberkati tersebut diarak pertama kali dari Lokea menuju Kapela Tuan Ana untuk didoakan. Kemudian diarak lagi ke istana kerajaan untuk dimintai restu keluarga Raja Larantuka, lalu ke kapela Tuan Ma untuk ditakhtakan sebentar untukmendapat restu dan berkat dari Bunda Maria Reinha Rosari, pelindung gereja Keuskupan Larantuka.
Salib yang telah diberkati dan mendapat restu di Larantuka tersebut kemudian diseberangkan ke Ariona, Adonara.
Hal menarik yang menjadi momen istimewa di lokasi penjemputan dan perarakan adalah Frans Aba didampingi oleh keluarga muslim dari Adonara. Ini adalah momen religius yang inklusif sebagai simbol keberagaman dan keterbukaan.
Ketua Dewan Stasi Ariona, Blades menyatakan bahwa Frans Aba hadir di Pulau Adonara bukan hanya untuk masyarakat yang beragama Katolik saja, melainkan merupakan milik semua masyarakat Adonara termasuk yang beragama Islam.
Tak heran, dalam acara tersebut banyak keluarga muslim yang berinisiatif sendiri terlibat dalam acara penjemputan dan perarakan salib. “Inisiatif positif ini tentu saja berbasis pada keyakinan dan kepercayaan umat dan warga bahwa Frans Aba adalah pemimpin yang toleran dan terbuka,” pungkasnya. (*/yl)