Polisi Lidik Penyebab Kebakaran
KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Peristiwa kebakaran kembali terjadi di wilayah Kota Kupang, Jumat (18/8) sekira pukul 08.00 Wita. Kali ini, keganasan jago merah meratakan enam unit tempat usaha yang terletak di ruas jalan Timor Raya, RT 33/RW 11, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.
Sejumlah tempat usaha yang hangus terbakar yakni kios sembako milik Mahmud, 44, warung makan Ada Rasa dan Counter Jawa Cell milik Joko Susilo, 43, usaha sablon dan parfum milik Alfiantu Rahmad Dani, pangkas rambut milik Jeskiel Adam, warung makan milik Suprayitno pemilik dan Sudarwanto.
Tati Suryaningsih selaku pemilik tempat usaha sablon dan parfum mengaku, saat kebakaran terjadi ia sementara berada di rumahnya di bilangan Kelurahan TDM. Ia mendapat kabar dari salah satu warga di lokasi kebakaran kalau telah terjadi kebakaran di tempat usaha miliknya sekira pukul 09.00 Wita.
"Saya tinggal di TDM. saya dapat kabar dari Mas Salome yang ada di sini. saya rugi sekira ratusan juta rupiah karena saya baru stok barang. Semua barang saya terbakar dan tidak ada yang tersisa," kata Tati Suryaningsih.
Mahmud selaku pemilik kios sembako mengaku, saat musibah kebakaran terjadi ia sementara mengantar anaknya ke sekolah yang tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP). Sekira pukul 08.00 Wita, dirinya melihat ada kepulan asap di lokasi usahanya. Karena itu maka dirinya langsung bergegas kembali ke tempat usahanya.
"Saat saya datang, api sudah merambat ke kios saya. Yang ada di kios hanya istri dan satu anak saya. Istri hanya bawa tas yang ada ijazah anak-anak. Semua barang kami terbakar dan hanya tersisa pakaian di badan saja," jelas Mahmud.
Ia mengaku, titik api pertama kali berasal dari warung makan milik Joko Susilo. Terkait sebab kebakaran tersebut, dirinya belum memastikan secara jelas.
Lurah Oesapa, Kiai Kia, melalui Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Oesapa, Firmus Bronvlle mengaku, saat ini para korban menumpang tinggal sementara di kerabat mereka.
Dia mengaku peristiwa kebakaran itu dari Pemerintah Kelurahan Oesapa telah melayangkan surat ke BPBD, Dinas Sosial Kota Kupang. "Penyebab kebakaran belum tahu. Tapi, berdasarkan keterangan para korban itu api berasal dari warung makan milik Joko Susilo," jelasnya.
Sementara Rustam, 34, salah satu warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian mengaku saat itu lagi berada di sekolah yang kebetulan tak jauh dari lokasi kejadian. Ia melihat asap mengepul sehingga menuju ke lokasi.
"Saya pergi ke lokasi orang-orang sudah banyak dan memang ada kebakaran," ujarnya.
Ia mengaku salah satu bangunan tempat usaha itu adalah milik saudara. "Ada kios milik paman saya juga terbakar," tandasnya.
Hal senada juga disampaikan Rahman. Menurut Rahman bahwa saat itu ia lagi berada di tempat usaha yang tak begitu jauh dari lokasi kejadian. Ketika ia keluar dari tempat usahanya melihat orang-orang sudah ramai dan ternyata benar ada kebakaran.
"Angin tidak begitu kencang tapi api merambat sangat cepat," ujarnya.
Kepala Seksi Pemadaman dan Investigasi Dinas Pemadam Kebakaran Kota Kupang, Viktor Ataupah, menjelaskan bahwa kejadian kebakaran di Jalan Timor Raya, Kelurahan Oesapa, sekira pukul 08.00 Wita.
"Api menghanguskan enam tempat usaha dan satu unit sepeda motor. Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan Polisi. Upaya pemadaman api tersebut, kata Victor, pihaknya mengerahkan enam armada terdiri dari dua mobil Damkar dan empat mobil tangki suplai.
"Jumlah personil ada 30 orang," tandasnya.
Api berhasil dipadamkan sekira pukul 11.15 Wita. Kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.
Sementara Kapolsek Kelapa Lima, AKP Jemy Noke, mengaku bahwa belum mengetahui penyebab kebakaran.
"Kami sudah pasang Police Line untuk lakukan penyilidikan lebih lanjut penyebab kebakaran, " tandasnya.
Untuk korban jiwa, Kapolsek Kelapa Lima, AKP Jemmy Noke menegaskan tidak ada. Hanya kerugian materi akibat kebakaran tersebut.
" Ada lima orang korban yang terdampak kebakaran," ujarnya.
AKP Jemmy Noke menambahkan bahwa berdasarkan keterangan saksi yang merupakan para korban kebakaran mengaku sumber api berasal dari warung makan paling pojok milik Suprayitno kemudian merambat ke tempat usaha lainnya yang berdekatan tersebut.
"Sampai saat ini kami masih menunggu para korban untuk buat laporan Polisi. Kami hanya pulbaket (pengumpulan bahan keterangan) di lapangan, dan belum ambil keterangan para korban. Kami lihat mereka masih trauma," pungkas AKP Jemmy Noke. (r1/gat)
Editor: Intho Herison Tihu