Kasus Kematian Sebastian Bokol, Mahasiswa Desak Polda NTT Ambil Alih

  • Bagikan
DEMO. Tampak sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Kota Kupang sementara demo di depan Mako Polda NTT, Senin (21/8). (FOTO: IMRAN LIARIAN/TIMEX).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Kota Kupang kembali menggelar aksi demonstrasi jilid II di Mapolda NTT, Senin (21/8).

Dalam aksi demo kali ini para mahasiswa mengambil Masa aksi titik star dari depan Sekretariat PMKRI Cabang Kupang menuju ke Polda NTT. Masa aksi juga dilengkap atribut demo serta satu unit mobil komando.

Masa aksi menuntut untuk pihak kepolisian Polda NTT mengambil alih kasus kematian Sebastian Bokol yang kini dalam penanganan penyidik Polrtesta Kupang Kota. Hal ini dikarenakan hingga saat ini kasus tersebut tak kunjung terungkap.

“Kasus ini sudah satu tahun ditangani Polresta Kupang Kota tapi tak kunjung adanya kejelasan atau titik terang,” ujar Koordinator Umum, Jacson L. N. Marcus.

"Kami datang ke Polda NTT ini agar Kapolda NTT mengambil alih kasus ini karena perkara ini sudah cukup lama mengendap di Polresta kemudian tidak ada keseriusan dari Kapolresta Kupang Kota untuk mengungkap kasus ini menjadi terang," jelasnya.

Selain mengambil alih kasus, cipayung mendesak Kapolda NTT untuk meminta kepada Kapolri mencopot Krisna Budhiaswanto dari jabatanya sebagai Kapolresta Kupang Kota.

Kasus ini sudah cukup lama, kemudian dalam kerja-kerja Polresta juga tidak memberikan transparansi yang baik kepada keluarga. " Hanya dua  saja tuntutan yang kami sampaikan," tandas Jacson.

Marianus Humau, Ketua Presidium PMKRI Cabang Kupang saat orasi di depan Polda NTT menegaskan bahwa pihaknya memberikan waktu 7x24 jam kepada penyidik Polrsta untuk mengungkap kasus kematian itu.

Wadirreskrimum Polda NTT AKBP Albertus Andreana, mengatakan bahwa semua tuntutan masa aksi diterima dan disampaikan kepada pimpinan karena pihaknya tidak bisa mengambil keputusan.

"Kami tidak bisa mengambil keputusan, tapi apa yang disampaikan ini kami akan sampaikan kepada pimpinan kami, " ungkapnya di ruang Humas Polda NTT ketika menerima perwakilan masa aksi.

Untuk diketahui organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam Cipayung Kota Kupang yakni PMKRI, GMNI, GMKI, HMI dan PMII. Selain itu hadir juga tiga organisasi masyarakat  asal Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD).

Demo tersebut menyita perhatian pengguna jalan dan mendapat pengawalan dari aparat kepolisian.  (r1)

Editor: Intho Herison Tihu

DEMO. Tampak sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Kota Kupang sementara demo di depan Mako Polda NTT, Senin (21/8). (FOTO: IMRAN LIARIAN/TIMEX).

  • Bagikan