KEFAMENANU, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pemilihan umum (Pemilu) serentak Tahun 2024 untuk memilih anggota DPR-RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota menyisakan enam bulan lagi.
Pemilu akan digelar pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang. Dan secara resmi KPU RI telah mengumumkan daftar calon sementara (DCS) bakal calon anggota legislatif dari semua tingkatan sejak tanggal 19-23 Agustus 2023.
Adapun DCS yang telah diumumkan selama lima hari tersebut adalah kader-kader partai politik peserta Pemilu yang telah dipersiapkan melalui berbagai tahapan dan pengkaderan di internal partai.
Sama seperti PDI Perjuangan yang telah menyiapkan para calonnya untuk bertarung di Pemilu 2024 mendatang. Di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), DPC PDI Perjuangan juga telah menyiapkan kader-kader terbaiknya untuk bersaing dengan caleg dari partai lainnya. Salah satunya adalah Srikandi PDI Perjuangan TTU Ince Angi.
Wanita kelahiran Kefamenanu, 17 Februari 1977 ini merupakan salah satu yang terdaftar dalam DCS yang diumumkan oleh KPU NTT.
Ia bertengger di nomor urut 1 (Satu) Daerah Pemilihan TTU 2 yang meliputi Kecamatan Miomafo Timur, Bikomi Selatan, Bikomi Tengah, Bikomi Nilulat, Bikomi Utara dan Kecamatan Naibenu.
“Melalui proses panjang di partai, akhirnya saya merupakan salah satu Caleg dari PDI Perjuangan yang telah diumumkan oleh KPU dalam Daftar Calon Sementara. Saya berterima kasih kepada PDI Perjuangan yang memberikan kesempatan kepada saya sebagai salah satu Caleg Perempuan,” kata Ince-sapaan akrabnya menanggapi pengumuman KPU.
Bagi wakil ketua DPC PDI Perjuangan TTU ini, masuknya ia sebagai salah satu caleg perempuan dari PDI Perjuangan jangan dilihat sebagai pelengkap agar terpenuhi persyaratan sebagai peserta Pemilu.
Partai berlambang banteng besutan Megawati Soekarnoputri ini merupakan partai yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab serta menjunjung tinggi harkat dan martabat kaum perempuan. Dengan pola rekrutmen dan kaderisasi, PDI Perjuangan menghasilkan para caleg memiliki kompetensi dan berkualitas.
“Memang saya sekarang baru sebagai bacaleg dari PDI Perjuangan tapi saya sudah mempunyai target-target tertentu untuk masyarakat di daerah saya. Saya mengandalkan kerja dan tidak muluk-muluk,” ucapnya.
Sebagai caleg perempuan, peluang Ince Angi untuk duduk sebagai anggota DPRD TTU sangat terbuka lebar. Meski sebagai pendatang baru ia harus bersaing dengan 8 caleg incumbent di dapil TTU 2. Wanita berhati lembut ini mengaku tak gentar.
“Saya tetap optimis untuk maju dan berkontestasi meski harus berhadapan dengan calon incumbent,” ujarnya.
Ince mengaku sudah menyiapkan strategi khusus untuk meraup suara. “Saya sudah siapkan strategi, kita tunggu saja,” katanya optimistis.
"Semua yang saya lakukan merupakan ikhtiar saya untuk masyarakat,” tambah Ince.
Ia mengaku siap bekerja keras demi meraih simpati pemilih untuk menambah perolehan suara saat pencoblosan nanti.
Bagi ibu dua anak ini, ia terjun ke dunia politik dengan menjadi kader PDI Perjuangan karena merasa terpanggil untuk berjuang bersama rakyat kecil dengan sejumlah agenda yang telah disiapkan, terutama bagi kaum perempuan di TTU.
“Kesetaraan gender, pemberdayaan kaum perempuan di bidang ekonomi serta membangun sumber daya manusia akan menjadi perhatian saya. Kemudian potensi kaum muda milenial di bidang seni budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi dan kewirausahaan juga sangat penting untuk diperhatikan,” terang alumni SDN Maol-Kefamenanu Tahun 1990 ini.
Sebagai warga TTU yang bermukim di Jalan El Tari, Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu, ia mengamati jika masih banyak persoalan kemasyarakatan yang memerlukan perhatian penuh dari pemerintah daerah terutama permasalahan kaum perempuan. Kehadiran pemerintah sangat diperlukan agar kaum perempuan diberdayakan dan bukan hanya sebagai ibu rumah tapi bisa bersaing dalam membangun Kabupaten TTU.
Melalui PDI Perjuangan, alumni SMP Xaverius Putri-Kefamenanu Tahun 1993 ini optimistis dapat meraih kepercayaan dari masyarakat di Dapilnya menjadi salah satu anggota DPRD TTU.
Untuk itu, ia mengajak kaum milenial, kaum perempuan dan seluruh masyarakat di Dapilnya untuk berjuang Bersama secara gotong royong demi Kabupaten TTU bersama dirinya di PDI Perjuangan. Karena hanya melalui kerjasama dan gotong royong, persoalan kemasyarakatan seperti ekonomi, pendidikan, Kesehatan dan derajat masyarakat bisa ditingkatkan. Hal itu sangat relevan dengan slogan yang sering disampaikan bahwa PDI Perjuangan adalah partai wong cilik.
“Dengan kita bersatu, bergotong royong bersama PDI Perjuangan, kita bisa mengatasi persoalan yang dialami rakyat kecil di daerah ini,” pinta tamatan SMAN 1 Kefamenanu Tahun 1996 ini. (*/opi)
Editor: Intho Herison Tihu