Torehkan Sejarah, FORKI NTT Loloskan Lima Atlet ke PON XXI 2024 

  • Bagikan
MEMBANGGAKAN. Para karateka NTT asal Shoto-Kai pose bersama Presiden Shoto-Kai, Fransiscus Fernando usai pengalungan medali Kata beregu Putri Babak Pra Kualifikasi PON 2024 di Banjarbaru, Kalsel. (FOTO: ISTIMEWA).

Raih Medali di Empat Kelas Pada Pra PON

KUPANG,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Babak pra kualifikasi PON Cabang Olahraga (Cabor) Karate yang berlangsung di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) telah berakhir, Minggu (27/8). 

Pengprov FORKI NTT dipastikan berhasil meloloskkan lima karatekanya ke PON XXI 2024 Aceh Sumut, melalui ajang kualifikasi tersebut.

Lima karateka tersebut lolos di empat kelas pada PON XXI 2024 mendatang.

Kelima atlet tersebut antara lain, Maria Yosefina Dengor, Chandra Melania Djadur, dan Yohana Tora Kalanda Lobo di nomor kata beregu putri. 

Maria Yosefina Dengor di kata perorangan putri setelah berhasil menempati peringkat ke-9. Yuliana Kaka Daha di nomor kumite putri-55 kg dan Maldo Yupiter Leni di kumite-68 kg.

Yang lebih membanggakan lagi, dalam Pra PON kali ini, karateka NTT, asal perguruan Shoto-Kai yang turun di nomor kata beregu putri dan kumite putri-55 kg sukses menorehkan sejarah tersendiri dengan menembus tiga besar sekaligus membawa pulang medali perunggu.

Di ajang Pra PON, raihan medali biasanya tidak perhitungkan karena target utamanya adalah lolos ke PON. Namun, keberhasilan mereka meraih perunggu di ajang Pra PON, menjadi catatan sejarah tersendiri karena pertama kalinya karateka NTT bisa membawa pulang medali dari ajang Pra PON.

Berdasarkan informasi yang diperoleh koran ini dari tim pelatih Joktan Taneo, Jimy Peterson dan Darmawan, kepastian NTT meloloskan lima atletnya ke PON diperoleh setelah Yuliana Kaka Daha memastikan meraih perunggu di kelas-55 Kg putri. 

"Hari pertama kita berhasil meloloskan Kata beregu putri yang berhasil merebut medali perak serta Maldo Leni di kelas-68kg putra setelah menempati peringkat ke-10. Sedangkan Kata perorangan putri di pastikan lolos pada hari kedua atas nama Maria Yosefina Dengor yang menempati peringkat ke-9," jelas Joktan.

Sesuai regulasi, yang lolos ke PON adalah peringkat pertama hingga sepuluh, dan Kita di dua nomor rebut medali perunggu. "Ini sangat luar biasa karena diperebutan medali perunggu, tim kata beregu kita berhasil mengalahkan DKI Jakarta," kata Joktan Taneo.

Sementara itu, beberapa kelas yang di pertandingn di hari terakhir, karateka NTT gagal menembus persaingan yang ketat di ajang Pra PON kali ini. 

Ketatnya persaingan di nomor Kumite, bisa dilihat di kelas-55 Kg putri yang diikuti 32 atlet dari seluruh Indonesia.

"Yuliana kaka Daha harus bermain lima kali untuk bisa memastikan meraih perunggu dan lolos ke PON," bebernya.

Apresiasi diberikan tim pelatih kepada Ketua FORKI NTT, Paul Liyanto jajaran pengurus, para atlet karena dengan berbagai keterbatasan yang ada mulai dari pemusatan latihan hingga mengikuti Pra PON, NTT berhasil meloloskan lima atlet atlet ke PON di empat kelas.

"Kita patut berbangga, dengan segala keterbatasan kita bisa loloskan atlet ke PON melalui perjuangan keras di Pra PON dan bukan karena kuota. Karena itu, atas nama tim pelatih kami memberikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang sangat mendukung tim karate NTT," ungkap Darmawan selaku Kabid Binpres FORKI NTT. (rum)

Editor: Intho Herison Tihu 

  • Bagikan

Exit mobile version