KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Perkembangan tumbuh kembang anak yang menglami stunting di Kelurahan Liliba berjumlah 38 orang anak kini mengalami perubahan. Kondisi anak yang mengalami stunting mulai membaik setelah ada perhatian dari pihak Poltekkes Kemenkes Kupang.
Perhatian dari Poltekkes Kemenkes Kupang berupa pemberian makanan tambahan (PMT) selama 90 hari membuat kondisi kesehatan anak-anak stunting di Kelurahan Liliba terus mengalami perubahan.
"Terima kasih kepada pihak Kelurahan Liliba, para Kader Posyandu, tim tenaga pendamping gizi, para dosen dan orang tua yang sudah bekerja sama dengan baik sehingga PMT bagi 38 anak-anak dapat berjalan dengan baik," kata Direktur Poltekkes Kemenkes Kupang, Irfan saat kegiatan Penyuluhan Pendamping Orang Tua dalam PMT di aula Kantor Lurah Liliba, Selasa (29/8).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Lurah Liliba Viktor Makoni, tenaga pendamping gizi dari Puskesmas Oepoi, Herlina Tandirerung, Kepala Pusat Penelitian dan Pengabmas, Dr. Wanti. Selain itu, hadir juga Ketua PUI-PK, Muhamad Satria M. Pua Upa, para dosen sebagai pendamping, para Kader dari 12 Posyandu di Kelurahan Liliba dan orang tua asuh dari anak-anak yang mengalami stunting.
Direktur Poltekkes Kemenkes Kupang menambahkan, program dari Poltekkes Kemenkes Kupang bekerja sama dengan tiga Puskesmas yaitu Puskesmas Oepoi, Puskesmas Oesapa dan Puskesmas Penfui.
Ke tiga Puskesmas ini melayani anak stunting di tiga kelurahan yaitu Kelurahan Liliba, Kelurahan Penfui dan Kelurahan Oesapa Selatan dengan total jumlah anak asuh sebanyak 78 orang.
"Semoga semua program yang sudah di rancang dapat berjalan dengan baik," harapnya.
Dijelaskan, selama dua bulan atau 60 hari sudah terdapat perubahan yang sangat berarti setelah dilakukan pengukuran dan penimbangan terakhir. Di mana, terjadi peningkatan berat badan rata-rata mendekati 1 kg berat badan, tinggi anak pun naik sekira 3-4 cm dan lingkar lengan rata-rata naik 1 cm.
"Ini artinya, ada perubahan dalam pendampingan dan PMT yang dilakukan oleh napak ibu dari Poltekkes Kemenkes Kupang di Kelurahan Liliba," ungkapnya.
Dia juga mengharapkan agar kegiatan pendampingan dan PMT tersebut jangan berhenti, tapi harus berkelanjutan sehingga kolaborasi yang di bangun antara Poltekkes Kemenkes Kupang bersama pihak Kelurahan Liliba, para Kader Posyandu, orang tua yang ada dapat terlaksana dengan lebih baik.
Sementara Lurah Liliba, Viktor Makoni, memberikan apresiasi dan dukungan yang sangat luar biasa untuk Direktur Poltekkes Kemenkes Kupang bersama para dosen yang sudah berperan sebagai orang tua asuh dan telah membantu serta memberikan perhatian kepada anak-anak stunting di Kelurahan Liliba yang berjumlah 38 orang sehingga semuanya sudah mendapatkan PMT selama kurang lebih 90 hari.
"Ada peningkatan dan kemajuan yang sangat berarti bagi balita yang ada," ujarnya.
Lurah Liliba menambahkan bahwa tanggung jawab ini bukan hanya dilakukan oleh ibu-ibu yang ada tapi sebagai seorang bapak juga harus terus memberikan perhatian bagi anak-anaknya yang sedang mengalami stunting sehingga perkembangan dan pertumbuhan mereka akan lebih baik.
"Bayi dan balita yang ada harus selalu di bawa ke Posyandu untuk di periksa kesehatan dan perkembangannya," tandasnya.
Pada kesempatan itu, Poltekkes Kemenkes Kupang juga memberikan bekal pelatihan pembuatan makanan sehat bergizi oleh Dosen dari Jurusan Gizi Kupang kepada 42 ibu-ibu kader.
Selain itu juga diberikan bantuan berupa timbangan ibu dan anak sebanyak satu buah merk One Med dan alat pengolah makanan (Food Chopper) sebanyak enam unit hkusus untuk Kelurahan Liliba yang diterima langsung oleh lurah dan para Kader Posyandu Kelurahan Liliba. (r1/gat)
Editor: Intho Herison Tihu