KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G.L Kalake dan istri Sofiana Milawati Kalake setelah tiba di Kota Kupang langsung melakukan perkunjungan ke tokoh agama.
Mengawali kunjungan dari Kantor Sinode GMIT, Penjabat Gubernur didampingi Sekda NTT, Kosmas Lana. Tiba di Kantor Sinode sekitar pukul 15:30 Wita, penjabat dan rombongan diterima Ketua Majelis Sinode GMIT, Dr Merry Kolimon.
Penjabat Gubernur dan Sekda menjalani pertemuan dengan Ketua Sinode di ruang kerjanya. Pertemuan tersebut diperkirakan berlangsung 30 menit dan diakhir dengan doa bersama.
Dr Merry Kolimon menyampaikan selamat dan mengapresiasi kepercayaan yang diberikan Presiden untuk putra NTT guna melanjutkan tugas Gubernur.
Melihat pengalaman dan latar belakang yang dimiliki putra lewotana diharapkan agar dapat membangun NTT kedepannya. "Kami berpikir bahwa satu tahun itu waktu yang tidak panjang. Semoga pak penjabat bisa pulang dengan meninggalkan jejak kaki yang baik bagi pembangunan NTT," ungkapnya.
Dikatakan dengan momentum tersebut, dirinya menitipkan pentingnya kerja sama dengan semua pihak dan mengharapkan pengembangan kekayaan alam yang ada di NTT.
"Salah satu kekayaan kita yakni garam dengan tetap menghargai hak-hak masyarakat adat dan memperhatikan kelestarian lingkungan," pintanya.
Selain garam, Dr Merry juga berpesan agar bisa mengatasi masalah perdagangan orang, stunting, kekerasan terhadap perempuan dan anak, mengantisipasi kekeringan, kondisi sekolah-sekolah swasta.
"Kami sampaikan bahwa, GMIT tetap berkomitmen untuk terus melayani daerah ini dan terus bekerja sama mendukung setiap program pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat. Kami juga terusenjaga agar NTT selalu damai, aman selama Pemilu," pintanya.
"Kami juga mengingatkan kepada belio agar ketika bertemu dengan masyarakat. NTT memiliki banyak sekali bahasa daerah tapi yang paling efektif dalam mengerjakan kemajuan daerah ini adalah bahasa kalbu. Bahasa yang konstruktif, bahasa yang memberi kesan adanya harga diri kemudian mereka terdorong membangun daerah ini," tambahnya.
Menanggapi hal yang disampaikan, Penjabat Gubernur mengaku pernah menangani masalah perdagangan orang di Hongkong sehingga perlu adanya kerjasama mulai dari hulu hingga hilir.
Sedangkan masalah stunting, merupakan salah satu amanat yang diterima untuk dikerjakan di NTT. "Berikan saya waktu untuk penanganan masalah stunting. Sementara persoalan garam, dirinya akan menggunakan semua cenel yang ada harkat dan martabat NTT," ungkap Merry Kolimon mengutip jawaban Penjabat Gubernur.
Penjabat gubernur bersama rombongan melanjutkan kunjungan ke Keuskupan Agung Kupang dan MUI NTT.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebut, penjabat akan melanjutkan kunjungannya ke pimpinan agama Hindu dan Budha pada Jumat (8/9). (r3)