KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan inspeksi mendadak (Sidak) dalam rangka memastikan ketersediaan dan stabilitas harga-harga kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Kasih Naikoten, Kota Kupang, Kamis (21/9).
Irjen Pol Johni Asadoma berkesempatan berdialog dengan para pedagang dan warga setempat. Ia menanyakan harga-harga berbagai bahan pokok seperti beras, sayur-sayuran, telur, minyak goreng, daging, dan lainnya.
Tidak hanya berdialog, orang nomor satu di jajaran Polda NTT ini sekaligus berbelanja atau membeli barang-barang kebutuhan dari para pedagang serta memberikan dukungan langsung kepada usaha mereka.
"Hari ini kita lakukan pemantauan di pasar Kasih Naikoten, dan dalam waktu dekat kita akan lakukan di pasar-pasar lainnya baik di pasar tradisional maupun di supermarket," kata Irjen Johni.
Dari hasil pemantauannya menyebut, harga-harga bahan pokok masih relatif stabil. Namun, yang menjadi kendala bagi penjual yakni adanya penurunan daya beli masyarakat.
"Kemungkinan daya beli rendah, karena memang bisnis agak lesu, begitu juga jualan makanan dan segala macam mereka juga mengalami hal yang sama," ungkapnya.
Jenderal bintang dua ini menganggap pemantauan harga ini sangat penting guna memastikan bahwa harga-harga kebutuhan pokok tetap terjangkau bagi masyarakat.
Irjen Johni Asadoma juga menyinggung tentang masalah kekeringan yang dapat mempengaruhi pasokan bahan pokok, terutama di Pulau Timor. Namun, ia mengkonfirmasi bahwa hingga saat ini, kondisi pasar-pasar rata-rata masih terkendali.
"Sampai saat ini kondisi pasar-pasar rata-rata masih terkendali," jelas Kapolda NTT sembari menunjukkan bahwa pasokan bahan pokok masih dalam kondisi baik.
Ia juga menjelaskan bahwa pemantauan harga ini akan dilakukan di berbagai pasar, baik pasar tradisional maupun modern, untuk memantau apakah harga-harga tetap stabil atau mengalami kenaikan yang signifikan. Selain itu, ia juga akan memeriksa perubahan daya beli masyarakat.
Ia menekankan pentingnya untuk mengantisipasi spekulan yang mungkin menimbun barang-barang kebutuhan pokok, tetapi berdasarkan pengamatan awal, situasi pasar masih dalam keadaan normal, dengan penurunan daya beli masyarakat sebagai salah satu faktor utama yang mempengaruhi bisnis pedagang.
Terkait harga beras yang saat ini naik menjadi Rp 14.000 per kilogram dan akan akan memicu kenaikan harga barang yang lain, menegaskan pihak akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Pendistribusian dari Badan Pangan, Bulog dan stakeholder terkait untuk dapat menindaklanjuti masalah tersebut.
"Kita akan koordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Pendistribusian, Badan Pangan dan Bulog supaya kita cek langsung, jangan sampai ada penimbunan harga beras," imbuhnya. (r3)