KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kasus pengeroyokan dan penikaman yang menyebabkan mahasiswa Yohanis Donbosko Padalani (23) tewas di Jalan Esanita RT 21/RW 08, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Minggu (24/9) dipastikan tidak ada kaitannya dengan kasus penikaman sebelumnya.
Hal ini ditegaskan Kapolsek Kelapa Lima, AKP Jemmy Noke ketika dikonfirmasi di Mapolsek, Minggu (24/9).
Pihak penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang saksi namun tindak pidana pembunuhan tersebut tidak ada kaitannya dengan kasus yang menewaskan Roy Herman Bolle di jalan Timor Raya Kelurahan Oesapa, Jumat (15/9) lalu.
"Korban dan pelaku tidak saling kenal. Kasus ini terjadi akibat kesalahpahaman antara korban dan pelaku. Sehingga tidak ada hubungannya dengan kejadian pembunuhan akibat penyerobotan lahan beberapa hari lalu," tandasnya.
Sebagai Kapolsek, ia menghimbau kepada para pihak agar bisa menahan diri. Dan menyerahkan proses hukumnya kepada polisi agar bisa usut tuntas siapa pelaku dibalik peristiwa berdarah tersebut.
"Biar perkara ini kami tangani sehingga tidak terjadi hal-hal yang merugikan orang lain atau diri sendiri," pintanya.
Ia juga mengharapkan kepada masyarakat pengguna media sosial untuk tidak berlebihan mengomentari atau menyebarkan informasi yang menyulut emosi para pihak.
"Kalau ada informasi bisa dibagikan kepada kepolisian sehingga kasus ini secepatnya bisa terungkap," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, berdasarkan keterangan saksi, bahwa kejadian ini akibat kesalahpahaman antara korban Rafael Jermi yang saat itu bersama teman perempuannya dengan pelaku hingga akhirnya berkelanjutan.
Setelah itu, korban Rafael memanggil korban Yohanis dengan niat ingin damai, tetapi setelah di TKP terjadi perdebatan sehingga niat awal ingin damai batal. Kedua korban malah dianiaya oleh pelaku. Kedua korban pun lari berpencar.
Tak terima dipukul oleh pelaku, korban Yohanis memanggil dua orang temannya yakni Candra dan Ferdi untuk menemui pelaku. Perkelahian kembali terjadi dengan pelaku dan akhirnya korban meninggal dunia. (r1)
Editor: Intho Herison Tihu