BELU, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Mulia, ya ini kata yang tepat untuk disematkan kepada Kapolres Belu, AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak, SIK yang memiliki niat yang tulus dalam membantu dan mengatasi persoalan masyarakat. Tidak saja persoalan hukum tapi juga persoalan kebutuhan air bersih yang dialami warga puluhan tahun.
Dusun Tukunu, Desa Mandeu, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu menjadi fokus perhatian Kapolres sebab sudah 39 tahun warga kesulitan mendapatkan air bersih.
Wilayah yang berada di perbatasan RI-RDTL sangat bangga dan berterima kasih karena lewat bantuan sumur bor, masyarakat kini menikmati air bersih.
Kapolres Belu, AKBP Richo Simanjuntak, SIK mengatakan, bantuan bantuan sumur bor tersebut diberikan setelah mendengar keluhan warga lewat kegiatan Jumat Curhat beberapa bulan lalu di kampung tersebut.
"Ini awalnya saya dapat informasi saat melaksanakan Jumat Curhat, mereka (masyarakat.red) sampaikan kesulitan air bersih dan belum ada listrik," kata Kapolres Belu, AKBP. Richo Simanjuntak, Kamis (28/9).
Dari informasi itu kata Richo, pihaknya langsung mengupayakan membantu masyarakat sumur bor dan juga listrik. Pengeboran air yang dilakukan berjalan sekitar dua bulan.
"Sumur bor tersebut sangat bermanfaat mengingat sudah 39 tahun masyarakat Tukunu susah air," ujar Richo Simanjuntak yang baru lima bulan menjabat sebagai Kapolres Belu.
Penantian panjang masyarakat Dusun Tukunu untuk mendapatkan air pun terjawab pada 27 September 2023. Sumur bor yang dibangun oleh Polres Belu membuahkan hasil dan telah mendapatkan air.
Ditambahkan Richo, saat ini masyarakat Dusun Tukunu sudah bisa menikmati air bersih. Mereka tidak perlu lagi untuk mengambil air bersih di tempat yang jauh ataupun membeli air tangki lagi.
Dia berharap agar masyarakat bisa memanfaatkan air dari sumur bor tersebut dengan baik. Dan juga masyarakat bisa menjaga agar sumur bor tersebut penggunaannya bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat.
Sebelumnya warga Dusun Tukunu harus berjalan sekitar satu hingga dua kilometer untuk mendapatkan air bersih. Apalagi di musim kemarau panjang seperti saat ini masyarakat sangat kesulitan. Sehingga terkadang harus membeli air.
Kesulitan warga Dusun Tukunu selama 39 tahun pun diamini oleh warga Tukunu.
Menurut Aquilina Lin, seorang warga Dusun Tukunu mengaku selama 39 tahun tinggal di Dusun Tukunu mereka sangat kesulitan air selama ini dan harus rela hidup tanpa listrik di malam hari.
"Kita sangat bersyukur dan berterima kasih kepada pak Kapolres (Belu) yang telah membantu kami masyarakat Tukunu sumur bor," ungkap Aquilina.
Disampaikannya selama ini untuk mendapatkan air, masyarakat harus berjalan sekitar satu hingga dua kilometer. Sedangkan pada musim kemarau panjang, sumber air tersebut kering sehingga masyarakat harus membeli air.
"Dulu kita susah air pak, kalau musim begini kita terpaksa beli karena sumber airnya kering. Tapi sekarang sudah tidak lagi, kita sudah dibantu sumur bor dari pak Kapolres," kata Aquilina.
Selain sumur bor, keluhan masyarakat yang selama 39 tahun bermukim di Dusun Tukunu belum mendapatkan aliran listrik PLN juga sudah terjawab.
Mereka saat ini sudah bisa hidup terang di malam hari karena listrik PLN yang diupayakan oleh Polres Belu pun sudah teraliri di Dusun Tukunu.
Dan bantuan listrik tersebut juga atas bantuan dari Kapolres Belu yang mengupayakan masuknya listrik di Dusun Tukunu. (r3)