IAKN Ciptakan Lulusan Bernilai Kristiani, Beradab dan Mumpuni

  • Bagikan
WISUDA. Rektor IAKN Kupang, Dr. Harun Y. Natonis, M.Si ketika memindahkan tali toga wisudawan magister, Semy Ndolu, S.Pd., M.Pd di Hotel Harper, Jumat (29/9). (FOTO: RESTI SELI/TIMEX).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang resmi menggelar prosesi wisuda ke-IV dengan melepas 382 wisudawan ke tengah masyarakat di Hotel Harper Kupang, Jumat (29/9).

Momen bermartabat tersebut menjadi momentum yang bersejarah. Sebab, para wisudawan berhasil menyandang sebuah gelar akademik baru dari IAKN Kupang, sebagai bentuk pengakuan terhadap kompetensi yang diraih. 

Hal itu disampaikan Rektor IAKN Kupang, Dr. Harun Y. Natonis, M.Si dalam sambutannya.

“Dengan menyandang gelar akademik baru ini, kini saudara mengemban tanggung jawab baru yang lebih tinggi, untuk bisa berkiprah dan memberikan sumbangsih kepada masyarakat, bangsa, negara, gereja dan juga untuk kemanusiaan universal,” terang Harun. 

Dirinya menjelaskan, salah satu aspek fundamental yang dibutuhkan untuk memajukan Indonesia adalah Pendidikan. Karena itu, IAKN terus mendorong untuk meningkatkan kualitasnya agar sejajar dengan perguruan tinggi tingkat nasional bahkan di kancah internasional.

Harun menjelaskan, IAKN terus menciptakan lulusan yang berkualitas seturut visi IAKN, yakni “Terwujudnya sumber daya manusia kristiani yang beradab dan mumpuni”. Harun menyebut, proses tersebut tidaklah mudah untuk dihadapi para lulusan. 

Namun, dengan kerja keras, ketabahan dan kesabaran, serta dukungan moral dan doa dari segenap keluarga dan kerabat, semuanya dapat berhasil menghadapi dan menapaki tantangan tersebut.

“Semoga ilmu yang didapatkan selama belajar di IAKN menjadi kekuatan, daya gerak yang memberdayakan, sehingga keberadaan saudara dengan gelar baru ini juga menjadi berkat bagi banyak orang,” harapnya.

Selain itu, untuk meningkatkan kualitas kampus, IAKN juga sedang bertransformasi dari Institut Agama Kristen Negeri menjadi Universitas Agama Kristen Negeri. “Boleh jadi menjadi universitas keagamaan negeri pertama di wilayah ini,” pungkasnya.

Lanjutnya, menjadi universitas negeri bukan tujuan utama, melainkan adalah merangkum sesuai visi demi kebaikan proses belajar di IAKN Kupang, sehingga para lulusan akan benar-benar terkualifikasi dan diterima dengan baik di masyarakat dan dunia kerja. 

“Mimpi menjadi salah satu dari jajaran universitas negeri ini akan sejalan dengan tugas utama perguruan tinggi dengan Tri Dharma-nya, yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat,” pungkasnya.

SENAT. Rektor IAKN Kupang, Dr. Harun Y. Natonis, M.Si selaku Ketua Senat bersama anggota Senat ketika menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya pada momen pembukaan Wisuda IAKN Kupang di Hotel Harper, Jumat (29/9). (FOTO: RESTI SELI/TIMEX).

Pengajaran yang baik dengan kampus yang terkualifikasi akan melahirkan inovasi-inovasi dan karya ilmiah berkualitas. Inovasi dan karya ilmiah berkualitas yang dihilirisasi akan menjadi sumbangan Perguruan Tinggi  ini kepada masyarakat NTT sebagai bagian dari pengabdiannya. 

“Maka dukungan penuh dari Bapak Gubernur dan ibu Dirjen sangat kami harapkan. IAKN Kupang membutuhkan peran serta seluruh stake holder untuk mendukung, termasuk saudara-saudara yang hadir di wisuda ini,” katanya.

Sementara itu, Penjabat Gubernur NTT yang diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda NTT, Bernadeta Meriani Usboko mengatakan, akan mendukung transformasi IAKN menjadi Universitas. 

Bernadeta juga mengucapkan selamat dan proficiat kepada para wisudawan yang telah dilahirkan oleh IAKN.

“Selamat kepada IAKN yang telah melahirkan cendekiawan yang akan menularkan ilmu bagi masyarakat dan daerah dalam rangka mendukung proses kemajuan NTT,” ungkapnya.

Menurutnya, menjadi orang pandai tidak cukup dengan akademik, tetapi juga dibutuhkan nilai moral dan agama yang menjadi fondasi. Sehingga, meskipun semakin tinggi ilmu, tetapi tetap menjadi padi yang merunduk dan siap melayani masyarakat hingga ke pelosok.

“Masalah umum yang dihadapi NTT adalah terbatasnya tenaga dan kualitas SDM, namun hari ini kita memperoleh 382, biarlah dapat menjawab kebutuhan kita bukan saja di perkotaan, tapi juga di desa,” harap Bernadeta.

Tambahnya, saat ini kemajuan dan perubahan menuntut adanya SDM yang bermutu, terutama berkualitas secara spiritual guna membentuk manusia yang berakhlak mulia dan berkarakter unggul yang mampu menangkal dampak negatif dari globalisasi.

Karena itu, dibutuhkan kerja solid agar dapat menyelesaikan masalah di NTT secara komprehensif. “Mari kita Bersama menyelesaikan masalah di NTT dengan talenta yang kita miliki,” katanya. 

Sementara itu, rincian 382 wisudawan adalah Program Doktoral (S3) 8 orang, Program Magister (S2) 81 orang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen Prodi Pendidikan Agama Kristen 242 orang, Fakultas Seni Keagamaan Kristen Prodi Musik Gereja 30 orang, dan Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan Kristen Prodi Pastoral Konseling 21 orang. (cr1)

Editor: Intho Herison Tihu

  • Bagikan