KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Generasi muda menjadi penerus bangsa yang harus dididik dan diarahkan dengan benar. Terutama, dalam hal membangun minat dan semangat dalam menuntut ilmu di perguruan tinggi. Sebab, anak muda adalah generasi yang akan membangun negeri kelak. Karena itu, dibutuhkan jiwa-jiwa pengusaha yang erat dalam diri anak muda, khususnya mahasiswa agar dapat menciptakan lapangan kerja sendiri setelah lulus.
Apalagi, dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang pesat, maka mahasiswa perlu didorong untuk memanfaatkan media digital guna membuka peluang-peluang dari talenta yang dimiliki.
"Pendidikan tinggi bertujuan untuk mengembangkan potensi mahasiswa, menghasilkan lulusan yang menguasai IPTEK, menghasilkan IPTEK melalui penelitian dan mewujudkan pengabdian masyarakat berbasis penalaran dan karya penelitian," kata Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake ketika membuka kegiatan Lembaga Pelayanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XV Fair Tahun 2023, di Kampus Muhammadiyah Kupang, Selasa (17/10).
Lanjutnya, kehadiran pendidikan tinggi sangat strategis untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang dapat berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan daerah. Keterbatasan akses anak muda terhadap pendidikan tinggi masih menjadi tantangan tersendiri. Ayodhia menyebut, berdasarkan data BPS, Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi anak muda usia 19-23 tahun 2022 untuk Provinsi NTT adalah 32,48 persen, sedikit di atas nasional 31,16 persen.
"Data ini menunjukkan masih banyak anak muda NTT yang belum dapat menikmati bangku kuliah dengan berbagai alasan. Meskipun berkuliah tidak dapat menjamin kesuksesan seseorang, belajar dan lulus perguruan tinggi dapat membuka peluang ekonomi dan sosial yang lebih baik di masa depan," ujar Ayodhia.
Di NTT sendiri memiliki 58 perguruan tinggi swasta (PTS) dan 6 perguruan tinggi negeri (PTN). Ayodhia menilai, kehadiran perguruan tinggi tersebut dapat mempermudah akses anak-anak NTT terhadap layanan pendidikan tinggi. Karena itu, menurutnya, kegiatan LLDIKTI Fair bertema “Get Ready for better Future” itu dapat menjadi wadah yang mempertemukan lembaga pendidikan tinggi dengan dunia usaha dan industri serta para pelaku UMKM.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari itu dengan berbagai kegiatan seperti Job Fair, Debat Ilmiah Mahasiswa, Pameran Expo dan sebagainya, sangat membutuhkan kolaborasi bersama. Sebab, perguruan tinggi tidak hanya menjadi pusat pendidikan dan penelitian, tetapi juga kewirausahaan.
Lanjutnya, hal itu dapat dilakukan dengan meningkatkan upaya hilirisasi riset dan inovasi yang telah dilakukan pendidikan tinggi. "Kehadiran LLDIKTI tidak hanya sebatas urusan administratif, tapi tentu harus mampu meningkatkan daya saing perguruan tinggi NTT pada level nasional maupun internasional. Perlu dirancang strategi untuk mempersempit disparitas kualitas dan akreditasi antar perguruan tinggi," terangnya.
Ia berharap, LLDIKTI Wilayah XV dapat memfasilitasi upaya peningkatan kapasitas dan kapabilitas pengajar dan peneliti di perguruan tinggi yang ada di NTT, terutama dalam publikasi riset dan tulisan ilmiah dosen pada jurnal-jurnal nasional yang terakreditasi dan jurnal-jurnal internasional.
"Terus lakukan pendampingan dan memfasilitasi upaya peningkatan kualitas mutu pendidikan tinggi di daerah ini. Mari terus berkolaborasi untuk mewujudkan NTT Maju dan Sejahtera," harapnya.
Kepala LLDIKTI Wilayah XV Kupang, Prof. Adrianus Amheka menuturkan, untuk mencapai harapan-harapan tersebut, dibutuhkan upaya dan tujuan untuk meningkatkan kontribusi kolaborasi bersama, baik dari pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha dan masyarakat atau komunitas guna mencapai tujuan yang sama dalam akselerasi peningkatan mutu pendidikan tinggi secara umum baik PTN maupun PTS di NTT, sehingga dapat menciptakan SDM yang berkualitas dalam berinovasi.
“Kolaborasi bersama ini sangat luar biasa dan berpotensi untuk menggerakan berbagai lini, perlu upaya konkrit dalam mempersiapkan masyarakat yang berdaya saing unggul, adaptif dengan isu permasalahan-permasalahan yang ada di tengah masyarakat serta unggul dalam berbagai aspek,” kata Amheka.
Ia melanjutkan, kegiatan LLDIKTI Fair itu dapat membangun kepercayaan masyarakat kepada perguruan tinggi dalam membangun SDM yang berkualitas, khususnya berkaitan dengan inovasi yang baik bagi masyarakat. Amheka mengaku, kegiatan tersebut akan memunculkan mahasiswa/i yang dapat memberi inspirasi bagi penerus bangsa di NTT.
"Sehingga sasaran dari kegiatan ini adalah selain masyarakat umum dan masyarakat kampus di dunia usaha dan dunia industri, juga kegiatan ini kami melibatkan peserta didik dari SMA/SMK yang menjadi sasaran kami untuk bisa betul-betul menikmati manfaat pentingnya jika berkuliah di perguruan tinggi," jelasnya. (cr1)
Editor: Intho Herison Tihu