JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-El nino atau fenomena alam yang memicu terjadinya kekeringan di wilayah Indonesia segera berakhir dan terjadi transisi dari musim kemarau ke musim hujan pada bulan November.
Dengan berakhirnya el nino, menjadi ancaman bagi sejumlah wilayah. Ancaman tersebut terjadi karena akan terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangka Raya menyebut, secara umum wilayah provinsi Kalimantan Tengah berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang dan petir dalam tiga hari kedepan.
"Selama tiga hari mendatang, wilayah di Kalteng berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang," kata Prakirawan Lian Andriani di Palangka Raya, Sabtu (21/10).
Dia menerangkan, wilayah di Kalteng itu adalah Kabupaten Lamandau, Kabupaten Seruyan bagian utara, Kabupaten Katingan, Gunung Mas, Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, Kapuas, Pulang Pisau dan Kota Palangka Raya.
"Sementara suhu udara berkisar antara 22–34 derajat celcius. Kelembaban udara berkisar antara 50–100 persen. Angin umumnya bertiup dari Timur Laut menuju Barat Daya dengan kecepatan berkisar antara 10–20 kilometer per jam," kata Lian.
BMKG mengimbau masyarakat di wilayah Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila" juga mewaspadai dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang ditimbulkan.
Kondisi itu juga harus menjadikan masyarakat semakin waspada terhadap potensi adanya genangan air, banjir, banjir bandang, tanah longsor dan pohon tumbang akibat kondisi cuaca tersebut.
Saat terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan petir, masyarakat diminta segera mencari tempat berlindung yang aman seperti di dalam rumah atau gedung.
"Jauhi papan reklame atau baliho, pohon besar dan jangan berada di lapangan atau tempat terbuka untuk menghindari sambaran petir atau pohon tumbang, papan reklame dan sejenisnya. Berlindunglah di bangunan permanen," kata Lian.
Untuk dapat memperbaharui informasi perkembangan cuaca, masyarakat dapat mengakses layanan yang diberikan BMKG melalui laman resmi BMKG, aplikasi BMKG dan berbagai media sosial BMKG.
Ia mengatakan untuk meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi bencana alam akibat cuaca, BMKG juga selalu menyampaikan prakiraan dan perkembangan cuaca terbaru kepada pemerintah daerah, instansi vertikal.
"Tujuannya agar seluruh masyarakat dan berbagai pihak terkait dapat melakukan antisipasi bencana akibat perubahan cuaca," tambahnya. (antara/fajar/r3)