Diduga Gantung Diri di Penfui Timur
KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Kasus dugaan gantung diri menghebohkan warga Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang. Pasalnya, ditemukan seorang pemuda tewas dalam kondisi tegantung di dalam kamar kos, sekira pukul 12.00 Wita, Senin (30/10).
Jasad pemuda yang ditemukan tewas tergantung itu diketahui bernama Athanasius Raya Daen alias Atan, 24. Atan juga merupakan mahasiswa semester XIII Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Katholik Widya Mandira (Unwira) Kupang.
Kapolres Kupang AKBP, Anak Agung Gde Anom Wirata membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Ya, benar. Kejadiannya diduga terjadi sekira Senin dini hari karena saat ditemukan korban sudah meninggal dunia, " jelas Kapolres Kupang.
Terkait kronologis kejadian tersebut, korban ditemukan pertama kali oleh Emanuel Narek, 26, selaku teman kuliah korban.
Saat itu, Emanuel pergi ke kamar kos korban untuk berkonsultasi terkait tugas akhir.
Pasalnya, korban juga dicari oleh dosen terkait tugas akhir korban yang belum selesai. Saat tiba di kos korban, Emanuel mendapati pintu kamar kos dalam keadaan tertutup.
Karena itu, Emanuel kemudian memanggil nama korban. Namun saat dipanggil namanya, korban tidak merespon. Sehingga Emanuel memutuskan untuk masuk ke dalam kamar kos dan melihat korban sudah dalam posisi tergantung dengan tali nilon yang terlilit di leher korban.
Informasi yang dihimpun di TKP, pada malam sebelum kejadian, korban diketahui duduk nonton bersama di kamar kos salah satu rekannya. Namun sekira pukul 01.00 Wita, korban pamit pulang ke kosnya.
Sementara Yosep Tosi, Ketua RT 13B/RW 04, Dusun II, Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, saat ditemui di TKP mengaku, awalnya ia mengetahui kejadian tersebut setelah mendapat laporan dari masyarakat.
"Saya langsung menuju kos korban dan saya masuk ke dalam kamar itu saya lihat tali warna biru yang dipakai untuk gantung diri masih terlihat baru" jelas Yosep Tosi.
Keseharian korban, lanjut Yosep, biasa-biasa saja. Dia mengaku selama ini tidak mendapati tempat kos-kosan korban ini ribut-ribut dengan mengonsumsi minuman keras (Miras).
"Setia malam Minggu, saya berkeliling wilayah saya dengan sepeda dayung. Kalau saya dapati ada yang ribut hingga mengganggu kenyamanan warga maka saya langsung tegur," ungkapnya.
Sementara Kornelis Tanggu Bore, selaku tokoh masyarakat yang hadir pada kesempatan itu mengatakan informasi yang didapat dari teman korban dan dosen bahwa korban diketahui pintar dan pada semester VI sudah selesai materi.
"Kita tidak tahu sehingga terjadi seperti ini. Kebetulan saya sebagai tokoh masyarakat hadir di sini untuk memfasilitasi mobil ambulans," ungkapnya.
Jasad korban kemudian dievakuasi dengan mobil ambulance ke RSB Titus Uly Kupang. Kornelis Tanggu Bore, juga selaku penasihat Kelompok Umat Basis (KUB) St. Edith Stein Tuameko Wilayah XI, sudah meminta sopir ambulans untuk membawa jasad korban sampai ke rumah duka di Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
"Kami juga kaget setelah mendapatkan informasi ini. Setelah saya cari tahu di teman-teman itu sampaikan kalau kemarin malam itu korban masih duduk bersama dan korban sempat unggah video lagu dengan judul hadapilah dengan senyum di story WhatsApp," jelasnya.
Kornelis menambahkan bahwa sempat berkonsultasi dengan pihak keluarga korban tidak melakukan autopsi dan menerima kematian korban.
"Ternyata seluruh barang-barang korban itu sudah dibungkus rapi dalam plastik, termasuk pakaian dan dispenser," jelas Kornelis.
Sementara Antonius Aga Raran, 60, selaku keluarga korban menyatakan menolak untuk dilakukan autopsi pada jasad korban Athanasius Raya Daen dengan membuat surat penolakan autopsi.
"Saya dan keluarga pun menerima kematian korban sebagai musibah, " ungkapnya.
Terpantau, Kapolsek Kupang Tengah, Iptu I Nyoman Gurina Mariana, bersama anggotanya dan Tim Inafis Polres Kupang juga sudah melakukan olah TKP. Hadir juga petugas Puskesmas Tarus yang melakukan pemeriksaan medis dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Selanjutnya jasad korban dievakuasi ke RSB Titus Uly Kupang. (r1/gat)
Editor: Linda Makandoloe