BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Tahun 2024, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) mendapat alokasi anggaran dari pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 35 miliar. Peruntukannya, bagi pembangunan tuntas gedung SMP di wilayah itu.
"Tahun depan kita dapat DAK untuk SMP sebesar Rp 35 miliar. Sehingga semua SMP dibangun tuntas. Juga kita dialokasikan DAK untuk bangun sejumlah sekolah dasar di Kabupaten Matim," ungkap Bupati Matim, Agas Andreas saat melantik pejabat eselon II, III dan IV lingkup Pemkab Matim di pantai Cepi Wagu Borong, Kamis (2/11).
Kata Agas, ada sekira 17 SD yang akan dibangun tuntas dari sumber DAK pada tahun 2024. Sebanyak 3 SD saja yang kebagian alokasi anggaran sebesar Rp 100 juta. Sementara SD lainnya rata-rata mendapat dana sebesar Rp 8 miliar. Sedangkan SD lain juga tetap diperhatikan melalui dana alokasi umum (DAU) tahun 2024.
"Angka DAK untuk SD, saya belum bisa informasikan. Termasuk sekolah mana-mana saja yang dibangun. Biar nanti tidak ada yang manfaatkan untuk kepentingan sesuatu. Pada bidang kesehatan juga, kita dapat DAK dengan jumlah tidak sedikit. Angkanya saya belum bisa informasikan," katanya.
Agas menjelaskan, pada Dinas PUPR Matim, khusus untuk pembangunan jalan hotmix atau HRS, tahun 2024 hanya mendapat Rp 20 miliar. Namun nilai itu tidak termasuk DAK untuk intervensi pembangunan jalan lapen. Semua dana itu hasil dari sebuah komunikasi antara Pemkab Matim dengan pemerintah pusat.
Menurutnya, selain DAK untuk jalan, berkat perjuangan dan komunikasi yang baik dengan pemerintah pusat, tahun 2024 mendatang, Kabupaten Matim mendapat anggaran untuk pembangunan jembatan gantung di wilayah Desa Satar Lahing Kecamatan Rana Mese. Terkait anggaranya belum tahu angka pastinya.
Bahkan kata Agas, daerah itu akan mendapat alokasi biaya untuk perbaikan sejumlah ruas jalan yang bersumber dari APBN melalui Inpres Jalan Daerah (Janda) tahun 2024. Di mana dalam usulannya, lanjut intervensi ruas jalan Benteng Jawa-Dampek di Kecamatan Lamba Leda Utara, ruas jalan Watu Cie-Deno di Lamba Leda Selatan dan ruas jalan Kisol-Mok-Pang Leleng di Kota Komba.
"Tiga ruas jalan ini nanti tender atau lelang pada Januari 2024. Kita juga usul untuk pembangunan ruas jalan Paka-Ntaur dan bersyukur kita dapat alokasi Rp 16 miliar lebih. Selama ini kita belum bisa bangun, karena uang tidak pas. Bahkan kita juga nanti akan bangun komunikasi dengan Bank NTT untuk bisa lanjut pinjaman daerah," bilang Agas.
Dia menambahkan, untuk bangun Kabupaten Matim ini bukan semata-mata dari pendapatan asli daerah (PAD). Apalagi PAD Kabupaten Matim besarnya cuma Rp 44 miliar. Sehingga uang itu musti cari dan bangun komunikasi yang baik dengan pemerintah pusat. Tentu dengan dana terbatas di daerah tidak boleh putus asa.
"Kondisi DAK kita saja tidak cukup untuk bayar kita punya gaji. Apalagi tahun ini kita ada penambahan pegawai jalur PPPK. Termasuk tahun depan, selain kita ada tambah penerimaan PPPK, juga ada formasi CPNS. Saya tidak malu mengatakan bahwa Matim itu daerah tertinggal, tapi tugas kita bangun jaringan yang baik dengan pusat," ujar Agas. (kr1/ays)