Sekolah Abdi Kasih Bangsa Gelar Pameran P5 dirangkai Family Fun Day
KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID-Sekolah Abdi Kasih Bangsa menggelar dua kegiatan besar yang melibatkan anak-anak dan orang tua, yaitu kegiatan Pameran P5 dan Family Fun Day. Kegiatan berpusat di BPSDMD Provinsi NTT, Sabtu (11/11).
Pimpinan Sekolah Abdi Kasih Bangsa, Victoriani Inabuy, menjelaskan kegiatan pertama, adalah pameran P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Pameran ini dilaksanakan untuk semua kelas yang sudah melaksanakan kurikulum merdeka yaitu kelas I, II, IV, V, VII, VIII dan kelas X.
"Kan mereka sudah melakukan itu harus diketahui oleh orang tua. Kami ingin orang tua melihat apa yang sudah dibuat anaknya selama ini," jelasnya.
Projek ini telah dilaksanakan sejak bulan Juli 2023 sampai dengan saat ini. Jadi, setiap minggu ada alokasi jam untuk mereka mempersiapkan projek.
Dikatakan, projek nya macam-macam.
Kelas I, memperdalam mengenai kebudayaan NTT, mulai dari rumah adat, tenun adat dan makanan khas.
Kelas II, berbicara tentang kerukunan umat beragama yang hidup dengan perbedaan, serasi, aman dan damai serta tidak saling menjatuhkan.
" Mereka membuat baju dengan tema besar hidup rukun," ujarnya.
Kelas IV, mengambil gaya hidup berkelanjutan sehingga fokus pada pertanian sayuran. "Mereka sangat sadar bahwa kita perlu makan sayur sehingga menanam sayur sawi, dan lainnya," sebutnya.
Kelas V, kata dia, fokus pada Tourism dengan mempromosikan tempat-tempat di NTT yang perlu dikenal lebih jauh. "Ada Cafe juga yang isinya makanan, minuman khas NTT, seperti jagung titi, kopi Flores, Ende dan dari daratan Pulau Timor, air gula serta lainnya," ungkapnya.
Selanjutnya kelas VII mengambil tema Bangunlah jiwa dan Ragaku. Mereka membuat program anti perundungan dengan kampanye, podcast, animasi dan lainnya. "Tujuannya agar tidak ada perundungan di sekolah-sekolah," ujarnya.
Sementara Kelas X, fokus menanam sayuran, khususnya dengan metode hidroponik, akuaponik dan media tanam. "Ini kalau tidak disaksikan orang tua maka tidak akan tahu apa yang telah dibuat anak-anak sehingga kami mengundang orang tua," tandasnya.
Kegiatan utama yang kedua, kata Victoriani, adalah Family Fun Day. Menurutnya, ini penting karena kebanyakan orang tua sibuk kerja hingga pulang malam dan mendapati anak-anak mereka sudah tidur.
Karena itu, Family Fun Day ini para orang tua akan ikuti games bersama anak-anak mereka dengan berbagai permainan, seperti nyanyi, dance, bermain bola dengan mata tertutup, balon air dan lainnya. Permainan ini dibuat oleh kelas XI dan kelas XII sebagai panitia.
" Tujuannya untuk mempererat hubungan antara bapak mama dan anak," ungkapnya.
Family Fun Day ini, sebut Victoriani, sebenarnya digelar setiap tahun dengan tempat-tempat yang berbeda-beda. Event ini yang paling ditunggu para orang tua.
" Kemarin pandemi Covid-19 yang kita tidak gelar," ujarnya.
Dijelaskan, dua kegiatan ini diikuti oleh seluruh anak-anak dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA. Jumlah keseluruhan siswa-siswi ada 293 orang.
" Kami ada jual tiket dengan harga Rp 5.000 untuk orang tua yang hadir. Tiket terjual sebanyak 404 tiket, sedangkan untuk anak-anak free tiket," jelasnya.
Pesan dari dua kegiatan ini, ia berharap kepada orang tua untuk mengambil kesempatan berkumpul dengan anak-anak dan mendorong pertumbuhan anak sehingga mereka tidak kecenderungan dengan gadget.
" Kami harapkan sekolah-sekolah lain juga melakukan kegiatan serupa," harapnya.
Dalam kegiatan ini juga dihadiri oleh empat Sekolah GMIT untuk bersama-sama membentuk sekolah berbasis sekolah model. "Empat sekolah GMIT yaitu SD GMIT Kuanino 2, SD GMIT Oepura, SD GMIT Oebufu dan SD GMIT Oesapa," jelasnya.
Diharapkan kehadiran empat sekolah GMIT ini bisa melaksanakan kegiatan serupa disekolah masing-masing sesuai dengan konteks sekolah masing-masing.
"Harapannya anak-anak menjadi pemimpin yang kreatif untuk membangun NTT," tandasnya.
Sementara salah satu orang tua, Joseph Leonard Kale, mengaku sebagai orang tua sangat senang dengan adanya kegiatan pameran P5 dan Famili Fun Day yang digelar oleh pihak sekolah.
"Anak saya ada dua orang, yaitu kelas VI dan kelas II," sebut Joseph. Menurutnya, kegiatan pameran P5 ini salah satu upaya untuk membangun karakter anak-anak, karena tidak hanya mempelajari pelajaran, tapi anak-anak juga dilatih untuk mengembangkan kreativitas.
" Saya pikir ini hal yang positif. Sebagai orang tua berharap setiap tahun kegiatan seperti ini terus digelar dan lebih berinovasi lagi," pungkasnya. (r1/ thi)