ENDE, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Bupati Ende, Djafar Achmad menyebutkan, kematian Yang Mulia Uskup Agung Ende, Mgr Vincentius Sensi Potokota membawa duka mendalam bagi masyarakat Kabupaten Ende. Dia mengatakan, Ende sangat kehilangan seorang tokoh spiritual, tokoh agama yang luar biasa.
"Selamat jalan Yang Mulia, Ende kehilangan seorang tokoh spritual, tokoh keagamaan yang sangat luar biasa, familiar, kebapaan," sebut Djafar Achmad saat dimintai tanggapan, Senin (20/11).
Dikatakan, kebersamaan Yang Mulia dengan umatnya tidak kenal lelah dan tidak itu saja, bukan untuk satu golongan, namun untuk semua masyarakat Kabupaten Ende.
"Kebersaman dengan umatnya tanpa kenal lelah sampai ke pelosok-pelosok desa menebarkan kebaikan tulus dan bukan saja untuk satu golongan, tapi untuk semua masyarakat Kabupaten Ende," ujarnya.
Djafar menjelaskan, kehadiran Mgr Vincentius Sensi Potokota sungguh sangat membantu terutama saat masa sulit ketika menghadapi Covid-19. Ia selalu hadir disetiap kesempatan pertemuan dalam rangka memberikan penguatan.
"Beliau selalu mengulur tangan kebaikannya, terutama dalam masa- masa sulit ketika kita menghadapi Covid-19. Setiap rapat Covid-19 selalu hadir bersama kami dan memberikan penguatan bagi kami untuk menghadapi situasi yang sulit ini," jelasnya.
Menurut Djafar, ini membuktikan kepedulian luar biasa terhadap masyarakat oleh Mgr Vincentius Sensi Potokota.
"Selamat jalan Yang Mulia. Secara pribadi saya merasa kehilangan sosok yang utuh dalam kehidupan. Kebaikanmu sulit dilukiskan dengan kata-kata hanya Tuhan yang tahu. Damailah bersama para kudus di surga. Tuhan memberikati," pungkasnya.
Hari Ini Tiba di Ende
Kematian Uskup Agung Ende, Mgr Vincentius Sensi Potokota menyisahkan duka mendalam bagi umat Keuskupan Agung Ende khususnya dan umat Katolik Indonesia umumnya.
Kedatangan jenazah sangat dinantikan oleh umat yang sangat mencintainya. Kanselerius Keuskupan Agung Ende, RD Yohanes Stefanus Lando melalui undangan yang dikeluarkan menyebutkan, almarhum Mgr Vincentius Sensi Potokota akan tiba di Ende, hari ini, Selasa (21/11).
Segala persiapan dalam rangka penjemputan telah disiapkan baik itu di istana Keuskupan Agung di Ndona maupun di Gereja Kathedral Ende, di mana jenazah akan disemayamkan selama tiga hari hingga Kamis 23 November 2023 sebelum dimakamkan di istana Keuskupan Ndona.
RD Yohanes Lando menguraikan, penjemputan jenazah dan tirakatan akan dilaksanakan, Selasa (21/11) pukul 11.00 di bandara Haji Hasan Aroebusman Ende dan dilanjutkan dengan ibadat Sabda di Gereja Katedral Ende pukul 13.00 dan diikuti dengan misa Requiem pukul 17.00.
Sementara itu, Rabu (22/11) pukul 17.00 dilakukan misa Requiem di Gereja Katedral Ende. Untuk misa pelepasan dan prosesi pemakaman dilakukan, Kamis (23/11) pukul 09.00. Misa pelepasan di Gereja Katedral Ende pukul 12.00, diikuti dengan prosesi menuju tempat pemakaman Uskup dan para imam di Ndona dan dilanjutkan dengan ibadat pemakaman.
Beberapa tokoh agama yang ditemui, Senin (20/11) menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya Mgr Vincentius Sensi Potokota.
Salah satunya, Ketua MUI Kabupaten Ende, Abdul Syukur Mohamad. Ia mengatakan, mewakili MUI menyampaikan dukacita atas meninggalnya Uskup Agung Ende, Mgr Vincentius Sensi Potokota.
Dia menyebutkan, kepergian Mgr Vincentius Sensi Potokota menyisahkan kenangan akan sosok imam religius. Disamping sebagai seorang imam beliau juga merupakan tokoh kemanusiaan yang sederhana, familiar, sangat menghormati dan juga menjadi pendengar yang baik.
"Beliau sangat familiar, tokoh kemanusiaan, sederhana dan menjadi pendengar yang baik setiap bertemu dan berdiskusi dengan beliau," sebut Abdul.
Seperti yang disaksikan, bersama Pemerintah Kabupaten Ende yang diwakili oleh Sekda Agustinus Gaja Ngasu, pihak istana Keuskupan Ende menggelar pertemuan dan pembentukan panitia.
Rapat pembentukan dilaksanakan di istana Keuskupan Agung di Ndona untuk menerima jenazah Mgr Vincentius Sensi Potokota baik di istana Keuskupan di Ndona maupun di Gereja Kristus Raja Katedral Ende hingga acara pemakaman. (kr4/ays)