Komunitas Belajar Guru, Solusi Dinamika Pembelajaran di Kelas

  • Bagikan
Wirman Kaesmayadi

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi NTT mendorong terciptanya iklim belajar yang kondusif di internal sekolah. Karena itu, BGP menggerakkan Komunitas Belajar (Kombel) Guru yang memiliki komitmen membangun pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Kepala BGP NTT, Wirman Kasmayadi menyampaikan, dahulu ada komunitas guru lintas sekolah, yang apabila ingin bertemu paling banyak sebulan sekali dan harus memerlukan biaya transportasi, sewa tempat hingga konsumsi.

"Hal itu tentu tidak efisien dan cenderung yang dibicarakan hanya hal umum atau normatif saja. Kalau dengan kombel ini ada di internal masing-masing sekolah, jadi antar guru secara informal pun bisa berdiskusi," katanya di Hotel Neo Aston, Rabu (22/11).

BGP pun mendorong agar sekolah-sekolah di NTT bisa mengembangkan kombel tersebut. Sebab, dinamika dalam kelas tidak bisa diselesaikan dengan hanya mengandalkan pertemuan lintas sekolah.

"Kita ingin apa yang didiskusikan adalah permasalahan yang terjadi di kelas-kelas, kenapa siswa lambat membaca, kenapa tidak aktif, dst. Itu yang harus dicari solusi bersama. Inilah peran kombel di internal sekolahnya," terangnya.

Ia menjelaskan, butuh penggerak kombel di masing-masing sekolah. Tidak perlu menyewa pembicara atau narasumber untuk berdiskusi, satu guru dengan lainnya yang berdiskusi secara informal pun diperbolehkan.

"Kombel ini mendekatkan penyelesaian masalah terkait dinamika di kelas, juga melatih tanggung jawab kolektif guru di sekolah. Jangan saling menyalahkan, tapi mari dicarikan solusi bersama-sama," katanya.

Sebelumnya, pada tahun 2022, BGP telah melakukan percobaan metode kombel ini bagi 10 sekolah di Kabupaten Kupang dan 10 sekolah di Kota Kupang. Hasilnya, dari iklim yang kurang terbangun baik, menunjukkan kemajuan dimana semakin ada perubahan terciptanya pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Wirman mendorong, dalam waktu dekat seluruh sekolah di NTT dapat membangun kombel tersebut. Dengan begitu, dapat memberikan suasana pembelajar yang berkualitas bagi siswa dan guru itu sendiri. (cr1/thi)

  • Bagikan

Exit mobile version