KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Sempat mewabahnya kasus rabies di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) beberapa waktu lalu juga mendapat perhatian serius di wilayah Kota Kupang. Namun demikian, hingga kini Kota Kupang masih dikategorikan zona hijau atau bebas dari ancaman virus rabies.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kupang, drg. Retnowati saat diwawancarai di Kantor DPRD Kota Kupang (23/11) mengakui hal tersebut. Menurut drg. Retnowati, saat ini pihaknya telah menyiapkan 4.000 dosis vaksin anti rabies yang telah disebar ke 11 Puskesmas di Kota Kupang.
"Setahu saya, sejak mewabahnya kasus rabies di TTS, di wilayah Kota Kupang hanya ada satu orang yang digigit anjing. Tapi kan itu bukan anjing rabies. Itu anjing yang sedang menyusui sehingga agresif," katanya.
Dia menjelaskan, anjing yang sudah terserang virus rabies tidak berkeliaran pada siang hari. Alasannya karena terang.
"Nah, kalau anjing yang biasanya di tempat gelap lalu ekornya masuk ke buntut, itulah yang bahaya," katanya.
Untuk saat ini, dirinya menjamin bahwa Kota Kupang masih aman dari bahaya rabies. Sehingga, diharapkan Kota Kupang bisa terus aman dari kasus rabies.
Lebih dari itu, pihaknya juga membangun koordinasi dengan Dinas Pertanian Kota Kupang untuk terus melakukan langkah antisipasi masuknya rabies di Kota Kupang.
Sementara Ketua komisi IV DPRD Kota Kupang, Teodora Ewalde Taek yang dimintai tanggapannya menjelaskan, hingga saat ini kasus rabies memang tidak ada di Kota Kupang. Namun, katanya, kewaspadaan perlu ditingkatkan.
Theodora mengatakan, memang untuk kasus rabies jika sudah masuk kategori kejadian luar biasa (KLB) maka akan menakutkan bagi masyarakat. Apalagi, masyarakat yang memiliki hewan peliharaan, maupun tidak memiliki hewan peliharaan jelas akan cemas.
"Dengan vaksin rabies yang ada mungkin perlu dilakukan sosialisasi, sehingga masyarakat tidak terlalu takut dengan kasus rabies. Jadi, kita pun harus tetap waspada. Masyarakat yang punya anjing harus divaksin rabies dan yang tidak mengurung anjingnya diharapkan untuk segera mengurung ternaknya itu
sehingga tidak menimbulkan kecemasan bagi masyarakat banyak," tandas Ewalde.(*/gat)