Kakak Gugur, Adik Kandung Menggantikan

  • Bagikan
SAVER BHULA/TIMEX MELAYAT. Jenazah Bharada Bonifasius Jawa tiba di kampung halamannya di Kelurahan Mangulewa Kecamatan Golewa Barat, Kabupaten Ngada, Jumat (24/11).

Bentuk Penghormatan dan Perhatian Kapolri

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Korban kontak tembak Brimob yang tergabung dalam OPS Damai Cartenz di wilayah Distrik Titigi Kabupaten Intan Jaya dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah mendapat atensi dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Sebagai penghormatan dan bentuk perhatian kepada Bharada Anumerta Bonifasius Jawa (Boja) dan keluarga, adik kandung akan disiapkan untuk bergabung sebagai anggota Polri.

Hal ini dibenarkan Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma usai memberikan penghormatan kepada jenazah Boja yang disemayamkan di aula Satya Haprabu Mako Brimob Polda NTT, Jumat (24/11).

"Ya ada atensi dari bapak Kapolri agar adik kandung dari almarhum bisa masuk anggota Polri," ujarnya.

Johni menyebut, hal itu merupakan suatu yang baik, sebab ada perhatian dari pimpinan terhadap bawahannya sebagai suatu penghormatan atas jasa-jasa almarhum yang mengorbankan jiwa raganya kepada negara.

"Kami mengapresiasi dan mendukung penuh. Karena almarhum sudah mengabdi kepada negara hingga gugur di medan pengamanan NKRI," ujarnya.

Bharada Boja dan rekannya Bharatu Rani Yohanes Seran mendapat penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat dari sebelumnya.

Menurutnya, kenaikan pangkat satu tingkat dari sebelumnya ini merupakan penghargaan dan penghormatan kepada anggota yang gugur saat menjalani tugas.

Disebutkan, Bharada Anumerta Bonifasius Jawa naik pangkat menjadi Bharatu. Sedangkan Bharatu Rani Yohanes Seran yang tertembak naik pangkat menjadi Abripda.

"Bharatu Rani ini dalam waktu dekat ini akan naik pangkat dari Bharatu ke Bharaka dan karena mendapat penghargaan sehingga pangkatnya menjadi Abripda," ujarnya.

PT ASABRI dan BRI Beri Santunan

Anggota Kompi 1 Batalyon C Satbrimob Polda NTT yang gugur saat OPS Damai Cartenz di wilayah Distrik Titigi mendapat santunan dari PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Kupang.

Santunan tersebut diserahkan oleh Komisaris Utama PT ASABRI, Fary Djemy Francis saat acara penyambutan jenazah mendiang Boja di Mako Brimob Polda NTT.

"Kita sebagai asuransi berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada anggota yang gugur sehingga asuransi langsung diserahkan kepada keluarga atau ahli waris," kata mantan anggota DPR RI itu.

Disebutkan bahwa ASABRI memberikan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dengan rincian Santunan Risiko Kematian Khusus-Gugur (KK) senila Rp 450 juta dan Nilai Tunai Tabungan Asuransi (THT) Rp 1.304.600. Sehingga total asuransi yang diserahkan sebesar Rp 451.304.600.00.

Selain asuransi jiwa, pihaknya juga menanggung seluruh biaya pengobatan kepada Bharatu Rani Yohanes Seran yang terluka. "Kita serahkan kepada Dansat Brimob Polda NTT untuk selanjutnya diserahkan kepada keluarga," katanya.

Selain PT ASABRI, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Kupang juga memberikan santunan duka sebesar Rp 10.000.000.

Sebelumnya, mendiang Boja diterbangkan dari Jakarta dan tiba di bandara internasional El Tari Kupang sekira pukul 06.07 Wita. Kedatangannya mendapat sambutan dari personel TNI AU dan personel Brimob serta ratusan keluarga dipimpin langsung oleh Dansat Brimob Polda NTT Kombes Pol Ferry Raimond Ukoli.

Suasana sedih dan tangisan keluarga mulai merebak ketika peti jenazah yang dibalut bendera Merah Putih itu dipindahkan dari mobil jenazah bandara ke ambulans milik Brimob.

Jenazah kemudian diantar dan disemayamkan di mako Brimob Polda NTT. Secara kemiliteran, Bharada Boja diterima anggota Brimob bersenjata dipimpin langsung Kapolda NTT.

Selanjutnya, jenazah didoakan oleh keluarga dan rekan-rekannya. Sekira pukul 08.50 jenazah diantar kembali ke bandara lalu diterbangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Ngada.

Untuk diketahui, korban merupakan warga RT 05/RW 01 Kelurahan Mengulewa Kecamatan Golewa Barat Kabupaten Ngada. Putra kelahiran 19 November 2001 ini tergabung dalam Kompi 1 Batalyon C Satbrimob Polda NTT.

Disambut Isak Tangis

Isak tangis ribuan warga pecah ketika jenazah Bharada Bonifasius Jawa, anggota Brimobda Polda NTT yang menjadi korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, tiba di kampung halamannya, Jumat (24/11).

Pantauan Timor Express, jenazah Bharada Bonifasius tiba di Kelurahan Mangulewa Kecamatan Golewa Barat, Kabupaten Ngada sekira pukul 13.47.

Sesampainya didepan rumah, jenazah Bharada Bonifasius Jawa diserahkan kepada keluarga oleh KA OPS Gas Damai Cartenz.

Gerardus Reo selaku perwakilan keluarga menyampaikan sambutan untuk kedatangan jenazah Bharada Bonifasius Jawa dengan menggunakan bahasa daerah Kabupaten Ngada.

Setelah itu, jenazah masuk ke tenda dan diletakan di halaman depan rumah sementara kepala korban mengarah lurus pintu depan rumah. Jenazah tidak diperbolehkan masuk ke dalam rumah. Hal ini dikarenakan sesuai adat Kabupaten Ngada bagi yang meninggal tidak wajar.

Keluarga langsung melakukan ritual adat dengan menyembelih babi. Peti jenazah Bharada Bonifasius Jawa diperbolehkan untuk dibuka agar kedua orang tua dan adik almarhum bisa melihat untuk terakhir kalinya.

"Peti jenazah akan dibuka. Namun yang bisa dilihat hanya kedua orang tua almarhum dan ketiga adiknya. Tidak diperbolehkan untuk mengambil gambar," ujar Gerardus Reo. (r3/kr9/ays)

  • Bagikan