Pelajar SMA Mengakhiri Hidupnya di Pohon Jati

  • Bagikan
Caption IMRAN LIARIAN/TIMEX TERGANTUNG. Jasad korban NT ditemukan sementara tergantung di ujung tali di atas pohon jati di wilayah RT 01/RW 01, Kelurahan Maulafa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Minggu (26/11).

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Seorang remaja memilih mengakhiri hidupnya di atas pohon jati di wilayah Kelurahan Maulafa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Minggu pagi (26/11).Remaja pria berusia 17 tahun itu diketahui berinsial NT.

Jasad NT ditemukan pertama kali oleh Sefnat Bana, 42. Pada Minggu pagi, saksi Sefnat Bana melihat korban tergantung dan tali nilon terikat pada lehernya. Tali nilon berukuran sekira jari telunjuk orang dewasa itu terikat simpul pada leher korban.

Hal ini diketahui setelah dilakukan proses identifikasi oleh pihak kepolisian. Jarak dari lokasi temuan jasad korban dengan rumah korban sekira 50 meter. Saat ditemukan, korban mengenakan baju kaos warna hitam, celana pendek dan tanpa alas kaki.

"Korban merupakan seorang pelajar SMA di Kota Kupang," jelas Kapolsek Maulafa AKP Nuryani Trisani Ballu.

Kapolsek maulafa mengkronologiskan, awalnya Polsek Maulafa mendapatkan laporan dari Lanceber Randa Bunga, 53, yang datang ke Mapolsek Maulafa, sekira pukul 06.30 Wita. Di Mapolsek Maulafa, Lanceber melaporkan bahwa telah ditemukan seseorang sedang tergantung di pohon jati dekat kebun sayur miliknya di wilayah RT 01/RW 01, Kelurahan Maulafa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

"Setekah terima informasi tersebut dari Lanceber Randa Bunga, piket Polsek Maulafa langsung turun ke TKP," ujarnya.

Piket Polsek Maulafa dipimpin Kanit Reskrim Polsek Maulafa, AKP Dirk Yunus Hendrik yang tiba di TKP langsung mengamanan lokasi. Sekira pukul 08.30 Wita, anggota identifikasi Polresta Kupang Kota, Aipda Yopi Kasten tiba di TKP dan melakukan identifikasi terhadap korban.

Selanjutnya, jasad korban dievakuasi menggunakan mobil ambulans ke RSB Titus Uly Kupang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Sementara saksi Sefnat Bana mengaku, saat melintas di TKP untuk mencari makanan babi, ia melihat tubuh korban dengan posisi tergantung di pohon jati. Mendapati hal itu, saksi Sefnat langsung pulang ke rumah dan menyampaikan apa yang dilihat itu ke istrinya. Selanjutnya, istri saksi Sefnat kemudian menelepon Lanceber (pemilik kebun) dan menyampaikan apa yang dilihat suaminya di dekat kebun milik Lanceber.

Kemudian, Sefnat dan Lanceber menuju ke TKP untuk memastikan apa yang telah dilihat Sefnat.
Sementara Saksi Lanceber mengaku, mendapatkan informasi dari saksi Sefnat sehingga ia bersama Sefnat kemudian menuju ke TKP. Kemudian saksi Lanceber melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Maulafa.

"Menurut keterangan dari orang tua korban bahwa selama ini korban tidak tidur di rumah dan biasanya korban tidur di tempat kerja di blok J, Kelurahan Kolhua dan pagi harinya pukul 06.00 Wita baru korban kembali ke rumah untuk bersiap ke sekolah," pungkas Kapolsek Maulafa.

Korban juga diketahui tinggal bersama kedua orang tua di sebuah lahan kosong. Lahan tersebut merupakan tempat usaha pertanian sayur mayur kedua orang tua korban. Tidak hanya itu, di atas lahan tersebut juga dikelola oleh para petani yang tergabung dalam empat kelompok.(r1/gat)

  • Bagikan

Exit mobile version