KUPANG,TIMEX.FAJAR.CO.ID-Perguruan tinggi harus menjadi tempat terjadi kampanye yang ilmiah dan dialogis. Hal itu diungkapkan Pakar Pendidikan dari Undana, Marsel Robot, Senin (4/12).
Menurut Marsel, kampanye di perguruan tinggi haruslah bersifat kritis dan ilmiah serta dengan pola yang dialogis. Sehingga, tidak menimbulkan kesan monolog.
"Karena membangun partisipasi kritis dari mahasiswa untuk melihat fenomena kebangsaan dari berbagai aspek kehidupan. Jadi kampanye yang sifatnya diskusi atau kuliah umum dengan pola dialog, itu relevan untuk dunia perguruan tinggi," kata Marsel.
Sebab, kampanye di perguruan tinggi berbeda dengan kampanye yang di lapangan dengan massa yang heterogen. Lanjutnya, apabila kampanye ilmiah di kampus, maka bisa menimbulkan sikap kritis terhadap perkembangan bangsa dan negara.
Dari situ, maka pola nya tidak berpihak pada satu calon, sebab yang ditawarkan adalah kesadaran berbangsa dan bernegara.
"Karena kampus menjadi semacam klinik yang menguji kepemimpinan bahkan untuk menguji program yang direncanakan oleh calon tertentu, jadi kampus yang mendiskusikan secara kritis dengan pendekatan keilmuan bagaimana fakta dan realitas pembangunan diteropong," tegasnya. (cr1/thi