Kini Sudah Diterapkan di Oebobo dan Kayu Putih
KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Guna mengeliminir kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Kota Kupang, maka Pemerintah Pusat (Pempus) menetapkan Kota Kupang sebagai salah satu dari lima kota di Indonesia yang menjadi fokus pelaksanaan program wolbachia. Penerapan teknologi nyamuk wolbacia ini juga telah launching perdana di Kota Kupang beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati yang diwawancarai di ruangan kerjanya, Senin (4/12) menyatakan, untuk saat ini, bari ada dua kelurahan yang telah dilakukan uji coba meyebarkan telur-telur dari nyamuk yang berwolbacia. Dua kelurahan itu yaitu, Oebobo yang dilaunching secara langsung oleh Menteri Kesehatan dan Kayu putih pada tanggal 23 November.
"Dari total 51 kelurahan yang ada di Kota Kupang, kami menargetkan tujuh keluarahan yaitu Kelurahan Oebobo, Kayu Putih, Tuak Daun Merah (TDM), Oetete, Liliba, Fatululi dan Kelurahan Oebufu. Tapi, baru ada dia keluarahan yang sudah mulai menyebarkanya. Untuk sisanya, tepatnya pada tanggal 30 November 2023 kamarin, sudah terkonfirmasi mulai melakukan perkembangbiakan telur nyamuk wolbachia. Jadi, kami juga akan mengawasi hingga proses penetasan telur termasuk tahap penyebaranya," jelasnya.
Tambahnya, di Keluarahan Oebobo sendiri sudsh memiliki jumlah titik penyebaran sebanyak 2.618 titik, dengan jarak per titik sejauh 50-70 meter. Setelah dilakukan sosialisasi, ternyata masyarakat sangat antusias merima program wolbacia ini.
"Teknologi wolbacia ini adalah teknologi pelengkap dsn bukan teknologi pengganti dalam penanggulangan deman berdarah dengue di Kota Kupang. Awalnya, sebelum kami dari Dinas Kesehatan melakukan sosialisasi, masyarakat sempat ragu-ragu akibat vidio penolakan wolbacia ini. Sehingga, para lurah, para tenaga medis, dan kordinator lapangan ikut turun tangan dalam mengantisipasi keraguan masyarakat itu," lanjutnya.
Sebenarnya, kata dia, wolbacia ini adalah sejenis bakteri alami yang biasanya terdapat pada serangga-serangga buah sehingga tidak berbahaya. Dan, virus wolbacia ini memiliki imun terhadap virus demam berdarah dengue.
Program nasional ini, kata dia, wajib diterima oleh masyarakat karena sebelum ditetapkan sudah dilakukan kajian dan analisis resmi, sebagai solusi dalam penanganan deman berdarah dengue. Selain di Kota kupang, kata drg. Retnowati, wolbacia juga sudah diimplementasi di beberapa tempat di Indonesia. Seperti di Semarang, Bontang, Denpasar dan Jakarta.
Selain itu, lanjutnya, banyak juga negara-negara yang sudah menerapakan progaram wolbacia ini. Seperti Mexico dan Brazil. Sedangkan untuk kebutuhan telur nyamuk berwolbacia di Kota Kupang sendiri didatangkan dari Universitas Gajah Mada (UGM). (cr5/gat)