KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Program Tular nalar, menjadi sarana pembentukan karakter anak muda yang anti hoaks, karena itulah program ini dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur untuk memberikan penahanan yang benar. Kegiatan ini dilakukan di gedung Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Kupang, Kamis (7/12).
Imanuel Kosat, ketua panitia dalam program Tular Nalar, mengatakan, kegiatan ini diinisiasi oleh, perkumpulan masyarakat anti fitnah, (Mafindo), dan Lembaga Riset Institute of Resource Governance and Social Change (IRGSC) Kupang, yang dukung oleh Google.org, dan berkerja sama dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Kupang.
Maksud dari kegiatan ini adalah, memberikan pemahaman mengenai cara menilai suatu informasi dan membentuk daya tahan mental yang kuat, akan disinformasi atau hoaks.
Lanjut Imanuel, kegiatan ini hanya berlangsung satu hari saja, dan peserta yang mengikuti kegiatan ini, berjumlah 100 Orang, dari Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Kupang berjumlah 50 orang, dan berkolaborasi panitia berkolaborasi dengan mahasiswa dari Universitas Widya Mandira Kupang dan Universitas Nusa Cendana.
"Harapan saya mengenai kegiatan ini, tentunya, peserta yang mengikuti program tular nalar ini, akan menjadi agen-agen dalam lingkungan kampus, maupun masyarakat, dan akan menjadi orang pertama yang dapat menilai suatu informasi, secara benar, sehingga dapat membimbing masyarakat agar tidak termakan hoax, dalam kegiatan ini juga kami berkerja sama dengan Bawaslu, terkait, Pilpres, dan Pilkada, yang akan diselenggarakan Tahun 2024, karena seringnya, moment ini dijadikan target hoaks, demi kepentingan pihak tertentu," tambahnya.
Dia melanjutkan, seseorang harus menilai sebuah informasi, dengan berpikir skeptis dan logis, juga harus memperhatikan sumber dari informasi tersebut, sehingga bisa menentukan apakah informasi ini benar atau salah, dengan cara itu akan meminimalisir, seseorang untuk tidak termakan hoaks.
Sementara itu, Irma salah satu peserta kegiatan tular nalar, yang berasal dari Universitas Widya Mandira Kupang, saat diwawancarai, menjelaskan, dalam kegiatan ini para peserta mendapat pemahaman tentang informasi hoaks, dan cara menangkal hoaks, terlebih saat mendekati pemilu seperti saat ini.
"Kegiatan ini sendiri, sangat menarik, karena ilmu yang kami dapat dikegiatan ini, tidak kami dapat dikampus, saya juga sebagai mahasiswa, dan sekaligus pemilih pemula, semakin semangat untuk mengikuti pemilu nanti, karena dengan bekal pengetahuan yang saya dapat disini, saya tidak ragu lagi dalam menentukan pilihan," tandasnya. (cr5/thi)